Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/04/2021, 08:08 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

Sumber WebMD,NHS

Kelainan jantung bawaan yang memengaruhi katup jantung, antara lain:

  • Stenosis: kondisi saat katup jantung sempit atau kaku atau susah terbuka, sehingga darah jadi sulit keluar
  • Regurgitasi: katup jantung tidak menutup rapat, sehingga darah bocor ke belakang jantung
  • Atresia: katup jantung tidak terbentuk sempurna atau tidak ada lubang untuk mengalirkan darah, kondisi ini bisa mengganggu fungsi jantung
  • Anomali ebstein: katup jantung jenis trikuspid tidak dapat menutup rapat, kondisi ini biasanya dibarengi dengan kelainan jantung bawaan septum atrium
  • Stenosis katup paru: kelainan katup jantung yang paling sering dialami bayi, kondisi ini menyebabkan ventrikel jantung bayi menegang

Baca juga: 8 Penyebab Kelainan Jantung Bawaan yang Perlu Diwaspadai

6. Tetralogi fallot

Tetralogi fallot adalah gabungan dari empat jenis kelainan jantung bawaan, yakni:

  • Cacat septum ventrikel
  • Penebalan di sekitar ventrikel kanan atau bawah
  • Letak aorta tidak berada di tempat semestinya, seperti bergeser ke atas lubang dinding ventrikel
  • Katup paru kaku sehingga darah sulit mengalir dari jantung ke paru-paru

Bayi yang terlahir dengan tetralogi fallot perlu menjalani operasi jantung terbuka untuk mencegah gangguan serius pada organ jantung.

7. Lubang di aorta tidak menutup sempurna

Patent ductus arteriosus adalah kondisi yang menandakan adanya lubang di aorta jantung, sehingga bagian organ vital ini tidak bisa menutup sempurna.

Selama kehamilan, lubang tersebut memungkinkan darah melewati paru-paru, dan janin mendapatkan pasokan oksigen dari tali pusar.

Setelah lahir, bayi akan mendapatkan asupan oksigen dari paru-parunya sendiri, sehingga lubang tersebut perlu ditutup.

Jika aorta berlubang karena belum menutup dengan sempurna, bayi memerlukan operasi untuk memperbaiki kondisi ini.

Baca juga: 9 Tanda Penyakit Jantung pada Anak

8. Truncus arteriosus

Dalam kondisi normal, manusia terlahir dengan dua arteri yang membawa darah ke seluruh tubuh.

Tapi, pada truncus arteriosus, arteri utama yang dimiliki bayi haru satu buah. Jenis kelainan jantung bawaan ini membutuhkan beberapa kali operasi perbaikan agar kinerja organ vital bisa kembali normal.

9. Transposisi arteri besar

Transposisi arteri besar membuat bilik kanan dan kiri jantung bayi terbalik. Di tahap awal, kondisi ini masih bisa membuat darah mengalir normal.

Seiring berjalannya waktu, transposisi arteri besar membuat ventrikel kanan tidak berfungsi dengan baik lantaran harus terus-menerus bekerja ekstra keras.

Ada juga kasus tranposisi yang membuat dua arteri utama jantung bayi terbalik.

Dampaknya, darah tidak bisa bergerak melalui paru-paru untuk mengambil pasokan oksigen. Kondisi ini membutuhkan operasi segera setelah bayi lahir.

Baca juga: 8 Jenis Penyakit Jantung pada Anak dan Cara Mengobatinya

10. Cacat ventrikel tunggal

Jenis kelainan jantung bawaan pada bayi lainnya yakni cacat ventrikel tunggal. Contoh kelainan ini antara lain:

  • Sindrom jantung kiri hipoplastik: bayi terlahir dengan aorta yang belum berkembang dengan sempurna dan bilik kiri di bawah.
  • Atresia paru atau septum ventrikel: bayi tidak memiliki katup paru untuk mengontrol aliran darah dari jantung ke paru-paru.
  • Atresia trikuspid: bayi terlahir tanpa katup trikuspid, yang semestinya berada di antara ruang atas dan bawah di sisi kanan jantung.

Terlepas dari banyaknya jenis kelainan jantung bawaan pada bayi atau anak, para orangtua tak perlu berkecil hati.

Kemajuan dunia kedokteran dan perawatan kesehatan dapat meningkatkan peluang si kecil bisa hidup dengan normal dan berumur panjang.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com