KOMPAS.com - Kelainan jantung bawaan adalah penyakit bawaan lahir yang paling banyak dialami bayi.
Masalah kesehatan ini dapat muncul semenjak jantung janin berkembang selama di dalam kandungan.
Jantung bayi mulai berkembang dan terbentuk sempurna ketika janin berusia delapan minggu.
Baca juga: Kenali Apa Itu Hipospadia, Kelainan Penis Bawaan Lahir
Kelainan jantung bawaan dapat terjadi selama delapan minggu pertama usia kehamilan.
Bentuk kelainan ini bisa beragam. Di antaranya ada lubang di dinding pemisah jantung yang semestinya bisa terbentuk sempurna.
Atau, pembuluh darah jantung yang seharusnya ada dua hanya terbentuk satu buah.
Menurut Stanford Children’s Health, penyebab kelainan jantung yang pasti tidak diketahui.
Namun, faktor keturunan, masalah genetik, dan ibu hamil yang mengalami beberapa kondisi selama mengandung berisiko mengalami masalah kesehatan ini.
Baca juga: Hipotiroid Kongenital pada Bayi: Gejala dan Penyebabnya
Berikut beberapa faktor risiko yang bisa berkontribusi menjadi penyebab kelainan jantung bawaan yang perlu diwaspadai:
Melansir NHS, beberapa kondisi genetik yang diwarisi bayi dari salah satu atau kedua orangtuanya bisa jadi penyebab kelainan jantung bawaan.
Selain itu, kondisi genetik yang menyebabkan down sydrome juga lebih rentan terkena peyakit bawaan ini.
Kondisi genetik lain lain terkait dengan kelainan jantung bawaan, di antaranya sindrom turner, sindrom noonan, dan fenilketonuria.
Ibu hamil dengan diabetes memiliki risiko lebih tinggi melahirkan bayi dengan kelainan jantung bawaan.
Hal yang perlu dicatat, peningkatan risiko ini hanya berlaku untuk diabetes tipe 1 dan tipe 2. Ibu hamil dengan diabetes gestasional tidak memiliki risiko sejenis.
Diabetes tipe 1 dan 2 dapat meningkatkan risiko kelainan jantung bawaan karena kadar hormon insulin yang tinggi dalam darah mengganggu tumbuh kembang janin.
Baca juga: 7 Gejala Hipoglikemia pada Bayi Baru Lahir dan Penyebabnya