Misalnya, dalam penelitian berjudul "The Dietary Intake of Wheat and other Cereal Grains and Their Role in Inflammation" ditemukan bahwa makanan yang mengandung gluten dapat menyebabkan risiko nyeri sendi.
Alkohol dapat memperburuk gejala nyeri sendi sehingga konsumsinya pun harus dibatasi, bahkan dihindari sama sekali.
Sebuah studi berjudul "Alcohol consumption as a predictor of the progression of spinal structural damage in axial spondyloarthritis: data from the Catholic Axial Spondyloarthritis COhort (CASCO)" mengungkapkan bahwa alkohol memberikan efek negatif terhadap kerusakan struktural tulang belakang.
Baca juga: 7 Gejala Radang Sendi Lutut yang Perlu Diketahui
Selain gula, asupan garam berlebih juga dapat menyebabkan nyeri sendi.
Beberapa makanan yang biasanya mengandung garam tinggi adalah udang, sup kaleng, pizza, keju, daging olahan, dan lain sebagainya.
Penelitian terhadap tikus berjudul "Sodium Chloride Aggravates Arthritis via Th17 Polarization" menunjukkan bahwa nyeri sendi pada tikus memburuk setelah mengonsumsi makanan tinggi garam.
Selain itu, penelitian lain berjudul "Low Salt Diet Ameliorates Collagen-Induced Arthritis" menunjukkan sebaliknya.
Tikus yang menjalani diet garam selama 62 hari dapat menurunkan kerusakan akibat nyeri sendi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.