Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/06/2021, 13:32 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com - Kapasitas paru-paru adalah jumlah total udara yang dapat ditampung oleh paru-paru.

Seiring bertambhanya usia, kapasitas dan fungsi paru-paru kita biasanya akan menurun.

Sementara itu, beberapa masalah kesehatan, seperti penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) dapat secara signifikan mempercepat penurunan kapasitas dan fungsi paru-paru. Hal itu pun bisa menyebabkan kesulitan bernapas dan sesak napas.

Baca juga: 8 Gejala Paru-paru Basah yang Perlu Diwaspadai

Untungnya, ada beberapa cara meningkatkan kapasitas paru-paru yang bisa dipertimbangkan. Hal ini penting untuk mendukung pemenuhan oksigen yang dibutuhkan tubuh.

Berikut pilihan caranya:

1. Pernapasan diafragma

Merangkum Health Line, pernapasan diafragma atau pernapasan perut adalah teknis pernapasan yang melibatkan diafragma.

Teknik pernapasan ini terutama penting dicoba oleh penderita PPOK karena bisa memperkuat diafragma.

Teknik ini paling baik digunakan saat sedang istirahat.

Jika Anda menderita PPOK, tanyakan kepada dokter atau terapis pernapasan untuk menunjukkan cara menggunakan latihan pernapasan diafragma untuk hasil terbaik.

Menurut COPD Foundation, Anda harus melakukan hal berikut untuk melatih pernapasan diafragma:

  • Relakskan bahu Anda dan duduk atau berbaring
  • Letakkan satu tangan di perut dan satu tangan di dada
  • Tarik napas melalui hidung selama dua detik, rasakan udara bergerak ke perut Anda dan rasakan perut Anda bergerak keluar. Perut Anda harus bergerak lebih dominan daripada dada Anda
  • Hembuskan napas selama dua detik melalui bibir yang manyun sambil menekan perut Anda
  • Ulangi lagi

Baca juga: 5 Penyebab PPOK pada Orang Bukan Perokok

3. Pernapasan dengan bibir mengerucut

Pernapasan dengan bibir yang dikerutkan atau manyun dapat memperlambat pernapasan Anda, mengurangi kerja pernapasan dengan menjaga saluran udara terbuka lebih lama.

Hal ini memudahkan paru-paru berfungsi dan meningkatkan pertukaran oksigen dan karbon dioksida.

Latihan pernapasan ini sering kali lebih mudah untuk pemula daripada pernapasan diafragma.

Anda pun dapat melakukannya dengan mudah di rumah bahkan jika tidak ada yang menunjukkan caranya.

Pernapasan dengan bibir mengerucut juga bisa dipraktekkan kapan saja.

Untuk mempraktikkan teknik pernapasan bibir ini, coba ikuti langkah ini:

  • Tarik napas perlahan melalui lubang hidung
  • Tutupi bibir, seolah-olah sedang cemberut atau hendak meniup sesuatu
  • Hembuskan napas selambat mungkin melalui bibir yang mengerucut. Ini harus memakan waktu setidaknya dua kali lebih lama dari yang dibutuhkan untuk bernapas normal
  • Ulangi lagi

Baca juga: 8 Gejala Awal PPOK yang Perlu Diwaspadai

3. Interval training

Melansir Medical News Today, bagi orang-orang yang kerap merasa kehabisan napas saat berolahraga, interval training bisa menjadi alternatif yang lebih baik untuk olahraga teratur.

Interval training melibatkan pergantian antara periode pendek dari latihan yang lebih berat dan tidak terlalu berat.

Misalnya, seseorang dapat mencoba berjalan dengan kecepatan sangat cepat selama 1 menit, kemudian berjalan lebih lambat selama 2 menit, dalam satu siklus.

Demikian pula, seseorang dapat melakukan aktivitas latihan kekuatan selama 1 menit, seperti bicep curl atau lunges, kemudian berjalan dengan perlahan selama 2-3 menit.

Latihan dengan interval seperti ini dapat memberi ruang bagi paru-paru agar bisa tenang, sebelum kembali didorong bekerja keras.

4. Menerapkan gaya hidup sehat

Menerapkan gaya hidup sehat lebih tepatnya bisa menjadi cara mencegah terjadinya kondisi yang dapat mempercepat penurunan kapasitas paru-paru.

Menjaga kesehatan paru-paru jauh lebih efisien daripada mencoba memperbaikinya setelah terjadi gangguan.

Untuk menjaga kesehatan paru-paru Anda, lakukan hal berikut:

  • Berhenti merokok, dan hindari asap rokok orang lain atau penyebab iritasi lingkungan
  • Makan makanan yang kaya antioksidan
  • Dapatkan vaksinasi seperti vaksin flu dan vaksin pneumonia. Ini dapat membantu mencegah infeksi paru-paru dan meningkatkan kesehatan paru-paru
  • Olahraga lebih sering yang dapat membantu paru-paru berfungsi dengan baik
  • Tingkatkan kualitas udara dalam ruangan. Gunakan alat seperti filter udara dalam ruangan dan kurangi polutan seperti wewangian buatan, jamur, dan debu

Baca juga: Bagaimana Olahraga yang Tepat untuk Tingkatkan Daya Tahan Tubuh?

5. Konsumsi vitamin tertentu

Melansir Lung Institute, beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa orang dengan PPOPK dapat memperoleh manfaat dari mengonsumsi vitamin tertentu, seperti vitamin D.

Ketika vitamin D ditambahkan ke rencana pengobatan dan digunakan sebagai tambahan untuk rehabilitasi standar, beberapa orang menunjukkan peningkatan dalam kapasitas latihan dan kekuatan otot pernapasan.

Teori di balik penggunaan vitamin D adalah membantu mengurangi peradangan yang merupakan masalah utama dalam PPOK.

Beberapa penderita melihat penurunan keparahan dan durasi gejala serangan PPOK dengan penggunaan vitamin D yang berkelanjutan.

Baca juga: 10 Makanan yang Mengandung Vitamin D Tinggi

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com