KOMPAS.com - Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, sunat merupakan prosedur wajib yang harus dilakukan oleh pria.
Biasanya, pria melakukan sunat saat usianya anak-anak atau memasuki masa remaja.
Namun, pada kondisi tertentu, banyak pria yang disunat sejak ia masih bayi.
Baca juga: Ini Usia Terbaik untuk Anak Laki-laki Sunat
Mengutip dari Healthline, sebagian besar orang tua di Barat melakukan prosedur ini kepada anak mereka ketika masih bayi.
Lalu, apa manfaat dan risiko yang muncul ketika melakukan prosedur ini?
Secara singkat, sunat pada pria dapat diartikan sebagai operasi pengangkatan kulit yang menutupi ujung penis atau kulup.
Beberapa penelitian yang terhimpun dalam “Neonatal and child male circumcision:
a global review” mengatakan bahwa sunat pada bayi memiliki sejumlah manfaat.
Bahkan, American Academy of Pediatrics menyatakan bahwa sunat pada bayi memiliki lebih banyak manfaat daripada risikonya.
Beberapa manfaat dari sunat pada bayi antara lain sebagai berikut.
Baca juga: Kenali 2 Bahaya Serius Sunat pada Perempuan
Seperti halnya prosedur pembedahan, ada beberapa risiko yang perlu dipertimbangkan ketika memutuskan sunat pada bayi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.