Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Sabun Pembersih Kewanitaan Bisa Hilangkan Bau Pada Vagina?

Kompas.com - 13/06/2021, 21:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Menjaga kebersihan vagina juga menjadi hal penting di kalangan wanita.

Selain mendukung kesehatan, kebersihan vagina juga menentukan tingkat percaya diri.

Terkadang, vagina yang kurang bersih bisa menimbulkan aroma tak sedap.

Inilah yang membuat banyak wanita selalu tertarik ketika ada produk pembersih kewanitaan dengan wewangian.

Selain itu, banyak wanita mengklaim produk pembrsih kewanitaan juga bisa melindungi mereka dari infeksi.

Padahal, ahli kesehatan wanita Molly Gumucio justru berkata bahwa produk pembersih kewanitaan sebenarnya tidak diperlukan.

Baca juga: Tips Memilih Kondom yang Pas untuk Cegah Penyakit Menular Seksual

"Ketika Anda membersihkan vagina dengan sabun pembersih, mikroba baik di vahian bisa mati," ucapnya.

Selain itu, penggunaan produk pembersih kewanitaan juga bisa mengubah pH vagina.

Sebagian besar produk oembersh vagina juga mengandung bahan-bahan yang dapat memicu reaksi merugikan atau alergi.

Alih-alih memberikan oerlindungan, produk tersebut justru membat vagina rentan infeksi.

Produk pembersih vagina juga rentan memicu penyakit radang panggul dan iritasi vagina.

Bau pada vagina

Bau pada vagina bisa menjadi masalah besar bagi sebagian wanita, Namun, sebenarnya hal itu adalah normal.

"Bau pada vagina sebenarnya normal. Halitu terjadi karena adanya perubahan sifat dan intensitas bau sepanjang siklus menstruasi Anda," ucap Gumucio.

Mencuci area luar vagina — vulva — dengan sabun pembersih dapat mengurangi bau alami dan membuat area sensitif menjadi kering.

Karena itu, Anda hanya perlu membersihkan vagina dengan air saja, terutama jika area vagina Anda mengalami gatal atau kering.

Baca juga: Makanan yang Membantu Menjaga Kesehatan Vagina, Wanita Wajib Tahu

Bahaya bau tak sedap pada vagina

Bau pada vagina memang bisa menjadi tanda bahaya, apalagi jika bau tersebut terjadi dalam intensitas yang sering atau disertai cairan kental.

Sebab, hal itu bisa menjadi tanda adanya infeksi.

"Jika Anda mengalami rasa sakit, vagina terasa kasar atau luka, saatnya untuk berkonsultasi dengan dokter," tambah Gumucio.

Bau dan gejala yang menyertainya dapat timbul karena infeksi serius seperti gonore, trikomoniasis, atau klamidia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau