KOMPAS.com - Kurap, juga dikenal sebagai dermatofitosis, infeksi dermatofit, atau tinea, adalah infeksi jamur pada kulit.
Lesi yang disebabkan oleh infeksi ini menyerupai cacing dalam bentuk cincin.
Itulah sebabnya kurap juga dikenal dengan sebutan ringworm.
Biasanya, kurap mengacu pada infeksi yang disebabkan oleh Tinea corporis, tetapi juga terkadang mengacu pada infeksi jamur tinea lainnya, seperti Tinea cruris.
Baca juga: Gatal di Selangkangan: Gejala, Penyebab, dan Penanganannya
Merangkum dari Healthline, infeksi kurap dapat menyerang manusia dan hewan.
Awalnya, seseorang yang terinfeksi akan mengalami bercak merah di kulit.
Kemudian, akan menyebar ke bagian tubuh lainnya, seperti kulit kepala, kaki, kuku, selangkangan, janggut, dan lain sebagainya.
Gejala kurap biasanya bervariasi, tergantung lokasi infeksi
Namun, ketika menyerang kulit, beberapa gejala kurap biasanya sebagai berikut.
Jika seseorang mengalami kurap di kuku, biasanya kuku akan menjadi lebih tebal, berubah warna, atau retak.
Baca juga: Kutu Air: Gejala, Penyebab, dan Pencegahannya
Kondisi ini disebut onikomikosis dermatofitik atau tinea unguium.
Jika kurap ada di kulit kepala, biasanya rambut akan menjadi patah, rontok, dan menyebabkan kebotakan.
Kondisi ini disebut sebagai tinea capitis.
Ada tiga jenis jamur yang dapat menyebabkan kurap, yakni Trichophyton, Microsporum, dan Epidermophyton.
Ada kemungkinan bahwa ketiga jamur ini dapat hidup sebagai spora di tanah.