Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Disepelekan, Kenali Gejala Depresi karena Patah Hati

Kompas.com - 14/06/2021, 19:30 WIB
Galih Pangestu Jati

Penulis

KOMPAS.com - Patah hati memang tidak pernah mudah.

Seseorang yang mengalami patah hati dunianya bisa berbalik 360 derajat karena biasanya memicu berbagai emosi.

Beberapa orang memang bisa menerima patah hati secara cepat dan melanjutkan hidup.

Namun, tak sedikit juga yang berakhir dengan depresi yang berkepanjangan.

Kondisi ini memang memilukan, seakan-akan hidupnya telah berantakan.

Baca juga: 7 Kegiatan Positif untuk Usir Depresi dan Kesepian

Ada beberapa gejala ketika seseorang mengalami depresi setelah patah hati.

Terkadang, gejalanya memang sulit dibedakan dengan sedih biasa.

Menurut Healthline, hal ini disebabkan, gejala depresi yang muncul memang bisa ringan ataupun berat.

Keduanya memang terkadang sulit dibedakan karena seakan-akan hanya kesedihan biasa akibat patah hati.

Apabila seseorang mengalami kesedihan biasa, biasanya ia akan mengalami beberapa gejala berikut.

  • kemarahan dan frustasi
  • menangis dan sedih
  • takut
  • insomnia
  • kehilangan minat dalam aktivitas

Baca juga: Memahami Faktor Risiko dan Gejala Depresi Pascapersalinan Pada Pria

Gejala-gejala ini menyusahkan, tetapi gejala tersebut merupakan gejala normal ketika seseorang mengalami patah hati.

Lambat laun, biasanya ia akan pulih dan melanjutkan hidup.

Namun perlu diingat bahwa waktu proses orang untuk menerima memang berbeda-beda.

Jika sudah berjalan berminggu-minggu dan malah semakin memburuk, sebaiknya segera konsultasi kepada praktisi kesehatan mental untuk diagnosis lebih lanjut.

Jika seseorang memasuki tahap depresi, biasanya ia akan mengalami setidaknya lima dari sembilan gejala berikut selama dua minggu.

  • merasa sedih, kosong, atau putus asa hampir setiap hari
  • kehilangan minat pada aktivitas yang pernah dinikmati
  • penurunan berat badan dan kehilangan nafsu makan, atau sebaliknya, peningkatan nafsu makan dan penambahan berat badan
  • tidur terlalu sedikit atau terlalu banyak
  • peningkatan atau penurunan kecepatan bergerak
  • merasa seolah-olah tidak memiliki energi untuk beraktivitas
  • merasa tidak berharga
  • kesulitan berkonsentrasi atau membuat keputusan
  • Memiliki keinginan untuk bunuh diri

Baca juga: Waspadai, Gangguan Tiroid Bisa Memicu Depresi

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau