Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Minum Air Dingin Tidak Baik untuk Kesehatan?

Kompas.com - 20/06/2021, 18:02 WIB
Galih Pangestu Jati

Penulis

KOMPAS.com - Tetap terhidrasi terbukti bermanfaat untuk kesehatan mental dan fisik.

National Academies of Sciences, Engineering, and Medicine merekomendasikan agar pria berusia 19 tahun ke atas mengonsumsi 3,7 liter air per hari (15,5 gelas) dan wanita berusia 19 tahun ke atas mengonsumsi 2,7 liter setiap hari (11,5 gelas).

Namun, apakah minum air dingin bisa berdampak negatif bagi kesehatan?

Beberapa orang percaya bahwa minum air dingin adalah kebiasaan buruk yang dapat membahayakan kesehatan jangka panjang.

Merangkum dari Healthline, keyakinan ini didasarkan pada gagasan bahwa minum air dingin membuat perut menjadi lebih sulit untuk mencerna makanan setelah makan.

Baca juga: Alasan Banyak Minum Air Putih Penting Saat Demam

Beberapa orang juga percaya bahwa tubuh harus bekerja lebih keras untuk mempertahankan suhu internal 98,6°F (37°C) apabila seseorang meminum air yang mendekati suhu es, atau kurang dari 36°F (4°C).

Namun, apakah anggapan ini benar?

Minum air dingin memang memengaruhi tubuh dengan cara yang mungkin tidak disadari.

Sebuah penelitian kecil tahun 1978 berjudul “Effects of drinking hot water, cold water, and chicken soup on nasal mucus velocity and nasal airflow resistance” menunjukkan bahwa minum air dingin membuat lendir hidung lebih tebal dan sulit melewati saluran pernapasan.

Sebagai perbandingan, para peneliti menemukan bahwa sup ayam dan air panas membantu orang bernapas lebih mudah.

Jika seseorang sedang mencoba mengobati pilek atau flu, minum air dingin dapat membuat hidung tersumbat semakin parah.

Baca juga: 3 Alasan Perbanyak Minum Air Putih Bisa Bantu Turunkan Berat Badan

Selain itu, ada beberapa kondisi kesehatan yang dapat memburuk karena minum air dingin.

Penelitian pada tahun 2001 berjudul “Headache caused by drinking cold water is common and related to active migraine” mengungkapkan bahwa air dingin dapat memicu migrain.

Selain itu, konsumsi air dingin juga berhubungan dengan akalasia, yakni kondisi ketika otot kerongkongan tidak mampu mendorong makanan atau minuman untuk masuk ke lambung.

Suatu studi berjudul “Response of esophagus to high and low temperatures in patients with achalasia” mengungkapkan bahwa air dingin dapat memperburuk kondisi tersebut.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau