Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Proctalgia Fugax, Nyeri di Dubur saat Menstruasi

Kompas.com - 21/06/2021, 21:00 WIB
Galih Pangestu Jati

Penulis

KOMPAS.com - Proctalgia fugax adalah nyeri dubur yang tidak memiliki penyebab spesifik.

Rasa sakit ini biasanya disebabkan oleh kejang otot yang intens di dalam atau di sekitar saluran anus.

Mengutip dari Healthline, kondisi ini mirip dengan jenis nyeri dubur lain yang disebut sindrom levator ani.

Rasa sakitnya sedikit berbeda pada sindrom levator ani, dan bisa berlangsung berhari-hari, bukan beberapa menit.

Siapa pun dapat mengalami proctalgia fugax.

Baca juga: Nyeri Payudara Jelang Menstruasi, Bagaimana Mengatasinya?

Namun, sebagian besar kasus dialami oleh orang yang telah melewati masa pubertas.

Meski demikian, kondisi ini lebih banyak dialami oleh wanita daripada pria.

Kebanyakan, mereka mengalaminya ketika menstruasi.

Mereka merasa nyeri yang tajam di bokong.

Gejala proctalgia fugax

Gejala proctalgia fugax adalah kejang otot di dalam atau di sekitar daerah rektum bawah atau di dalam atau di sekitar saluran anus.

Rasa sakit atau kejang terjadi tiba-tiba dan biasanya tanpa peringatan.

Rasa sakitnya bisa parah dan hanya berlangsung beberapa detik, meskipun bisa berlangsung hingga 30 menit dalam beberapa kasus.

Kondisi ini terkadang mengganggu aktivitas meskipun durasinya hanya sebentar.

Rasa sakit biasanya akan berhenti dengan sendirinya.

Baca juga: Ini Makanan yang Sebaiknya Dikonsumsi saat Menstruasi

Rasa sakit atau kejang biasanya terjadi pada malam hari dan terkadang cukup menyakitkan untuk membangunkan seseorang dari tidur.

Namun, tidak menutup kemungkinan dialami pula pada siang hari.

Penyebab proctalgia fugax

Pemicu proctalgia fugax belum diketahui secara spesifik.

Namun, studi berjudul “Proctalgia fugax: caused by pudendal neuropathy?” menunjukkan bahwa kondisi ini disebabkan oleh masalah dengan saraf pudendal.

Ini sering terjadi setelah prosedur injeksi untuk wasir yang disebut skleroterapi, atau setelah histerektomi vagina.

Pemicu lainnya adalah sebagai berikut.

  • aktivitas seksual
  • haid
  • sembelit
  • stres

Namun, terkadang proctalgia fugax terjadi tanpa ada pemicu apa pun.

Baca juga: Waspadai, Menstruasi Deras Bisa Jadi Tanda Masalah Kesehatan

Penanganan proctalgia fugax

Ada beberapa pilihan pengobatan, tetapi akan berbeda bagi setiap orang karena tergantung dengan gejala yang dialaminya.

Oleh karena itu, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter agar mendapatkan pengobatan yang sesuai.

Karena tidak ada penyebab spesifik, pengobatan berfokus pada pengelolaan gejala.

Setelah pemicunya diidentifikasi, pemicu itu juga harus diatasi secara menyeluruh.

Baca juga: 7 Penyebab Vagina Gatal sebelum Menstruasi

Jika pemicunya adalah stres, konseling dan mandi air hangat bisa membantu meringankan kondisi ini.

Jika mengalami kejang parah, mungkin orang dengan proctalgia fugax harus mendapatkan suntikan botox atau blok anestesi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
4,97 Juta Orang Telah Terima Makan Bergizi Gratis, Ribuan Tenaga Kerja Terlibat
4,97 Juta Orang Telah Terima Makan Bergizi Gratis, Ribuan Tenaga Kerja Terlibat
Health
Waspadai Tekanan Darah Tinggi, Ini Pertolongan Pertama Jika Pasien Tak Sadarkan Diri
Waspadai Tekanan Darah Tinggi, Ini Pertolongan Pertama Jika Pasien Tak Sadarkan Diri
Health
Apakah Tidur Cukup Penting Didapat Orang Dewasa? Ini Kata Dokter…
Apakah Tidur Cukup Penting Didapat Orang Dewasa? Ini Kata Dokter…
Health
Waspadai Tuli Akibat Headset, Ancaman Nyata yang Sering Diabaikan
Waspadai Tuli Akibat Headset, Ancaman Nyata yang Sering Diabaikan
Health
Gustiwiw Meninggal Dunia: Waspadai 8 Gejala Hipertensi yang Sering Diabaikan
Gustiwiw Meninggal Dunia: Waspadai 8 Gejala Hipertensi yang Sering Diabaikan
Health
Serupa tapi Tak Sama, Ini Beda Flu dengan Batuk Kering dan Batuk Berdahak
Serupa tapi Tak Sama, Ini Beda Flu dengan Batuk Kering dan Batuk Berdahak
BrandzView
Gustiwiw Meninggal karena Hipertensi: Waspadai Tekanan Darah Tinggi Tanpa Gejala
Gustiwiw Meninggal karena Hipertensi: Waspadai Tekanan Darah Tinggi Tanpa Gejala
Health
Studi Ungkap Tambang Nikel Picu Asma, Kanker, dan Kerusakan Ginjal
Studi Ungkap Tambang Nikel Picu Asma, Kanker, dan Kerusakan Ginjal
Health
Kemenkes: 20 Ribu Lebih Orang Indonesia Terkena Sifilis, Ketahui Macam Penyebabnya…
Kemenkes: 20 Ribu Lebih Orang Indonesia Terkena Sifilis, Ketahui Macam Penyebabnya…
Health
Menurut Dokter Ini Tanda Stres Sudah Butuh Bantuan Ahli
Menurut Dokter Ini Tanda Stres Sudah Butuh Bantuan Ahli
Health
Waspada Covid-19, Jemaah Haji Diimbau Terapkan Prokes Saat Tiba di Indonesia
Waspada Covid-19, Jemaah Haji Diimbau Terapkan Prokes Saat Tiba di Indonesia
Health
Apakah Stres Berbahaya? Ini Penjelasan Dokter…
Apakah Stres Berbahaya? Ini Penjelasan Dokter…
Health
Ibu Hamil Usia Anak di Lombok Timur Capai 779 Ribu pada 2024
Ibu Hamil Usia Anak di Lombok Timur Capai 779 Ribu pada 2024
Health
Wabah Mpox Melonjak di Sierra Leone: Status Darurat Kesehatan Global Ditetapkan
Wabah Mpox Melonjak di Sierra Leone: Status Darurat Kesehatan Global Ditetapkan
Health
Waspadai Efek Minum Air Putih Secara Berlebihan pada Ginjal, Ini Kata Dokter
Waspadai Efek Minum Air Putih Secara Berlebihan pada Ginjal, Ini Kata Dokter
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau