Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/06/2021, 10:36 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan wabah Covid 19 sebagai darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional.

Mereka yang memiliki kondisi medis serius, salah satunya diabetes, sangat rentan mengalami komplikasi parah akibat virus Corona.

Ketika penderita diabetes mengalami infeksi virus, mereka akan lebih sulit untuk diobati karena fluktuasi kadar glukosa darah dan risiko adanya komplikasi diabetes.

Baca juga: 3 Cara Mudah Atur Pola Makan untuk Pasien Diabetes

Lalu mengapa hal ini terjadi?

Penderita diabetes rentan mengalami gejala parah akibat Covid-19 karena sistem kekebalan tubuh mereka telah terganggu.

Akibatnya, tubuh menjadi sulit untuk melawan virus dan membuat masa pemulihan berjalan lebih lama.

Selain itu, virus dapat berkembang dalam lingkungan glukosa darah tinggi.

Seperti penyakit pernapasan lainnya, Covid-19 menular melalui tetesan udara yang tersebar ketika orang yang terinfeksi berbicara, bersin, atau batuk.

Virus dapat bertahan dari beberapa jam hingga beberapa hari tergantung pada kondisi lingkungan.

Hal ini dapat menyebar melalui kontak dekat dengan orang yang terinfeksi atau melalui kontak dengan lingkungan yang terkontaminasi.

Infeksi virus juga dapat meningkatkan peradangan, atau pembengkakan internal, pada penderita diabetes.

Hal ini juga dapat disebabkan oleh gula darah di atas target, dan peradangan itu dapat menyebabkan komplikasi yang lebih parah.

Risiko Covid-19 pada pasien diabetes

Menurut laporan CDC, orang dengan diabetes tipe 1 atau gestasional mungkin memiliki peningkatan risiko penyakit parah akibat Covid 19.

Namun, belum ada bukti bahwa diabetes bisa meningkatkan risiko kita untuk terkena infeksi virus Corona.

Sebaliknya, juga belum ditemukan bukti apakah Covid-19 bisa berkontribusi pada timbulnya diabetes.

Penelitian saat ini hanya menyimpulkan bahwa mereka yang memiliki kondisi medis tertentu, termasuk diabetes, sangat rentan mengalami komplikasi atau gejala yang parah akibat virus ini.

Karena itu, Anda yang memiliki penyakit medis tertentu atau tidak tetap harus menjaga diri dengan menerapkan protokol kesehatan sebaik mungkin.

Baca juga: Hal yang Perlu Diketahui Tentang Isolasi Mandiri

Meski vaksin ditemukan, kita tetap tidak boleh meninggalkan protokol kesehatan sampai pandemi ini dinyatakan selesai.

Menerapkan protokol kesehatan bukan hanya melindungi diri kita tetapi juga melindungi orang sekitar, terutama mereka yang memiliki kondisi medis seperti diabetes.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
356 Ribu Kasus HIV Ditemukan, Kemenkes Fokus Capai Target Penanganan hingga 2030
356 Ribu Kasus HIV Ditemukan, Kemenkes Fokus Capai Target Penanganan hingga 2030
Health
Kylian Mbappe Keluar Rumah Sakit Setelah Alami Gastroenteritis Akut
Kylian Mbappe Keluar Rumah Sakit Setelah Alami Gastroenteritis Akut
Health
Terapi Pengapuran Lutut Bukan Sekadar Obat, Tapi Gaya Hidup dan Fisioterapi
Terapi Pengapuran Lutut Bukan Sekadar Obat, Tapi Gaya Hidup dan Fisioterapi
Health
Dokter Ortopedi: Pengapuran Lutut Tak Bisa Disembuhkan, Tapi Bisa Diperlambat
Dokter Ortopedi: Pengapuran Lutut Tak Bisa Disembuhkan, Tapi Bisa Diperlambat
Health
Dokter: Obat Pengapuran Lutut Hanya Mengurangi Gejala, Tak Hentikan Kerusakan Sendi
Dokter: Obat Pengapuran Lutut Hanya Mengurangi Gejala, Tak Hentikan Kerusakan Sendi
Health
Gastroenteritis Akut yang Dialami Kylian Mbappe Apa Gejalanya?
Gastroenteritis Akut yang Dialami Kylian Mbappe Apa Gejalanya?
Health
Dokter: Operasi Pengapuran Lutut Jadi Jalan Terakhir saat Nyeri Tak Tertahankan
Dokter: Operasi Pengapuran Lutut Jadi Jalan Terakhir saat Nyeri Tak Tertahankan
Health
Banyak Makan dan Pakai Hak Tinggi Bisa Percepat Pengapuran Lutut, Ini Kata Dokter
Banyak Makan dan Pakai Hak Tinggi Bisa Percepat Pengapuran Lutut, Ini Kata Dokter
Health
Dokter: Waspadai Nyeri dan Bunyi di Lutut, Bisa Jadi Gejala Pengapuran Sendi
Dokter: Waspadai Nyeri dan Bunyi di Lutut, Bisa Jadi Gejala Pengapuran Sendi
Health
Kylian Mbappe Sakit Gastroenteritis, Apakah Itu Berbahaya?
Kylian Mbappe Sakit Gastroenteritis, Apakah Itu Berbahaya?
Health
Dokter Ungkap Penyebab Pengapuran Sendi Lutut: Penuaan, Cedera, dan Gaya Hidup Buruk
Dokter Ungkap Penyebab Pengapuran Sendi Lutut: Penuaan, Cedera, dan Gaya Hidup Buruk
Health
Pengapuran Lutut Tidak Bisa Disembuhkan, Tapi Bisa Dikendalikan Sebelum Memburuk
Pengapuran Lutut Tidak Bisa Disembuhkan, Tapi Bisa Dikendalikan Sebelum Memburuk
Health
Jangan Tunggu Harus Operasi, Ini Cara Mengobati Pengapuran Lutut Sejak Dini
Jangan Tunggu Harus Operasi, Ini Cara Mengobati Pengapuran Lutut Sejak Dini
Health
Kylian Mbappe Sakit Dilarikan ke RS karena Gangguan Lambung Gastroenteritis, Penyakit Apa Itu?
Kylian Mbappe Sakit Dilarikan ke RS karena Gangguan Lambung Gastroenteritis, Penyakit Apa Itu?
Health
Kylian Mbappe Sakit Gangguan Lambung Dilarikan ke RS Amerika Serikat
Kylian Mbappe Sakit Gangguan Lambung Dilarikan ke RS Amerika Serikat
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau