Pada orang yang sudah menderita GERD, obat-obatan ini dapat meningkatkan keparahan gejala.
Baca juga: Paracetamol atau Ibuprofen, Mana yang Lebih Baik untuk Obat Demam?
Sementara pada orang yang tidak memiliki GERD, penggunaan NSAID jangka panjang dapat berkontribusi untuk mengembangkan penyakit ini.
Obat resep tertentu juga dapat menyebabkan atau memperburuk gejala GERD.
Penting untuk berkonsultasi dengan dokter jika Anda mulai mengalami gejala apa pun saat menjalani pengobatan.
Berikut adalah beberapa obat yang umum menjadi penyebab GERD
4. Merokok
Merokok atau menghirup asap rokok juga dianggap sebagai penyebab dan faktor risiko untuk mengembangkan GERD.
Ada banyak cara merokok dapat menyebabkan heartburn, seperti mengurangi jumlah air liur yang Anda hasilkan, menyebabkan perut Anda kosong lebih lambat, dan memproduksi lebih banyak asam lambung.
Berhenti merokok mungkin adalah salah satu hal terbaik yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi gejala atau menurunkan risiko terkena refluks asam lambung berulang.
Baca juga: 5 Bahaya Nikotin dalam Rokok Elektrik
5. Hernia hiatus
Hernia hiatus terjadi ketika bagian atas perut Anda berada di atas diafragma, dinding otot yang memisahkan perut dari dada. Kondisi ini menurunkan tekanan pada sfingter esofagus bawah yang dapat menyebabkan refluks asam lambung.
Hernia hiatus dapat terjadi pada orang dari segala usia. Tapi, kebanyakan terjadi pada kelompok lanjut usia (lansia).
6. Gangguan fungsi perut
Seseorang yang menderita GERD mungkin memiliki fungsi saraf atau otot yang tidak normal di perut yang pada gilirannya dapat menyebabkan makanan dicerna terlalu lambat.
Hal ini menyebabkan penundaan perut mengosongkan isinya, meningkatkan tekanan di dalamnya dan meningkatkan risiko refluks asam lambung.
Baca juga: 9 Macam Gangguan Pencernaan dan Cara Mengobatinya
7. Abnormalitas motilitas
Dalam pencernaan normal, makanan dipindahkan melalui saluran pencernaan dengan kontraksi berirama yang disebut peristaltik.
Jika Anda menderita kelainan motilitas pencernaan, kontraksi ini bisa tidak berjalan secara normal.
Kelainan ini dapat disebabkan oleh salah satu dari dua penyebab, yakni:
Masalah peristaltik di kerongkongan sering terjadi pada GERD, meskipun tidak jelas apakah kejadian tersebut merupakan penyebab atau akibat dari efek jangka panjang GERD.
8. Kehamilan
Peningkatan hormon estrogen dan progesteron selama kehamilan dapat mengendurkan sfingter esofagus wanita yang dapat memicu refluks asam lambung berulang.
Ditambah lagi, perut wanita hamil yang membesar dapatt memberi lebih banyak tekanan pada lambung.
Oleh karena itu, cukup normal bagi wanita hamil untuk mengalami heartburn akibat GERD.
Baca juga: 11 Tanda Awal Kehamilan yang Sering Tak Disadari, Termasuk Jerawat?
9. Asma
Lebih dari 75 persen penderita asma diyakini juga menderita GERD.