Ini dilakukan dengan mengukur perubahan penyerapan cahaya dalam darah teroksigenasi atau terdeoksigenasi.
Oksimeter pulsa dengan demikian akan dapat memberi tahu tingkat saturasi oksigen berbeserta detak jantung.
Oksimetri nadi dapat digunakan baik di rawat inap maupun rawat jalan.
Dalam beberapa kasus, dokter mungkin menyarankan memiliki oksimeter untuk digunakan di rumah.
Cara menggunakan oksimeter ini pun cukup mudah yang disarankan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO), berikut langkah-langkahnya.
Baca juga: Perbedaan Gejala Covid-19 Ringan, Sedang, dan Berat
Oksimetri nadi biasanya merupakan tes yang cukup akurat dengan tingkat kegagalan sebanyak 2 persen.
Misalnya, jika pembacaan oksimetri 82 persen, bisa jadi tingkat saturasi oksigen yang sebenarnya 80 hingga 84.
Namun, faktor-faktor seperti gerakan, suhu, atau cat kuku dapat memengaruhi akurasi.
Biasanya, lebih dari 89 persen darah harus membawa oksigen.
Ini adalah tingkat saturasi oksigen yang dibutuhkan untuk menjaga sel-sel tetap sehat.
Meskipun memiliki saturasi oksigen di bawah ini untuk waktu sebentar tidak diyakini menyebabkan kerusakan, tetapi kondisi ini akan membahayakan jika penurunan tingkat saturasi oksigen terjadi secara berulang.
Tingkat saturasi oksigen 95 persen dianggap normal bagi sebagian besar individu sehat.
Tingkat 92 persen menunjukkan potensi hipoksemia, yakni kekurangan oksigen yang mencapai jaringan dalam tubuh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.