Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diabetes Tipe 1 Pada Anak: Penyebab, Gejala, dan Komplikasi

Kompas.com - 11/07/2021, 19:38 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Diabetes tipe 1 pada anak adalah kondisi di mana tubuh anak tidak lagi memproduksi hormon insulin.

Sama dengan orang dewasa, anak membutuhkan insulin untuk bertahan hidup, sehingga insulin yang hilang perlu diganti dengan suntikan atau dengan pompa insulin.

Tidak ada obat untuk diabetes tipe 1 pada anak-anak, tnamun orangtua bisa membantu Anda untuk mengelola gejalanya.

Baca juga: Sebelum Minum Obat Tidur, Pahami Dulu Efek Sampingnya…

Gejala diabetes tipe 1

Tanda dan gejala diabetes tipe 1 pada anak-anak biasanya berkembang dengan cepat, berikut beberapa gejala tersebut:

  • Rasa haus yang tinggi
  • Sering buang air kecil,
  • Rasa lapar yang ekstrim
  • Penurunan berat badan yang tak terduga
  • Kelelahan
  • Iritabilitas atau perubahan perilaku
  • Nafas berbau.

Penyebab diabetes tipe 1 pada anak

Penyebab pasti diabetes tipe 1 belum diketahu. Tetapi pada kebanyakan penderita diabetes tipe 1 terjadi karena sistem kekebalan tubuh – yang biasanya melawan bakteri dan virus berbahaya – secara keliru menghancurkan sel-sel penghasil insulin di pankreas.

Akibatnya, anak tidak bisa menghasilkan insulin dengan optimal. Padahal, insulin berperan penting untuk memindahkan gula (glukosa) dari aliran darah ke sel-sel tubuh.

Gula memasuki aliran darah saat makanan dicerna. Tanpa insulin yang cukup, gula menumpuk di aliran darah anak, yang dapat memicu komplikasi serius.

Komplikasi diabetes tipe 1 pada anak

Anak yang mengalami diabetes tipe 1 juga rentan mengalami hal berikut:

1. Penyakit jantung dan pembuluh darah

Diabetes meningkatkan risiko anak terkena kondisi seperti penyempitan pembuluh darah, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan stroke di kemudian hari.

2. Kerusakan saraf

Kelebihan gula dapat melukai dinding pembuluh darah kecil yang menyehatkan saraf anak Anda.

Hal ini dapat menyebabkan kesemutan, mati rasa, terbakar atau nyeri.

Kerusakan saraf biasanya terjadi secara bertahap dalam jangka waktu yang lama.

Baca juga: 7 Tanda Usus Tidak Sehat yang Perlu Diwaspadai

3. Kerusakan ginjal

Diabetes dapat merusak banyak kelompok pembuluh darah kecil yang menyaring limbah dari darah anak.

4. Kerusakan mata

Diabetes dapat merusak pembuluh darah retina, yang dapat menyebabkan masalah penglihatan.

5. Osteoporosis

Diabetes dapat menyebabkan kepadatan mineral tulang yang lebih rendah dari normal, meningkatkan risiko osteoporosis pada anak saat dewasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Hengki Kawilarang Meninggal dengan Kreatinin Tinggi, Ini Gejalanya…
Hengki Kawilarang Meninggal dengan Kreatinin Tinggi, Ini Gejalanya…
Health
Hengki Kawilarang Miliki Kreatinin Tinggi Sebelum Meninggal, Ini Artinya…
Hengki Kawilarang Miliki Kreatinin Tinggi Sebelum Meninggal, Ini Artinya…
Health
Hengki Kawilarang Meninggal Dunia: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Gejalanya Berikut
Hengki Kawilarang Meninggal Dunia: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Gejalanya Berikut
Health
Hengki Kawilarang Meninggal: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Penyebabnya Berikut
Hengki Kawilarang Meninggal: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Penyebabnya Berikut
Health
Hengki Kawilarang Meninggal Setelah Alami Diabetes dan Cuci Darah, Kenali Penyakit Ini
Hengki Kawilarang Meninggal Setelah Alami Diabetes dan Cuci Darah, Kenali Penyakit Ini
Health
Adam Suseno Alami Pendarahan Hebat akibat Luka Robek, Jalani Operasi Besar
Adam Suseno Alami Pendarahan Hebat akibat Luka Robek, Jalani Operasi Besar
Health
Hengki Kawilarang Meninggal Pada Usia 47 Tahun karena Sakit Apa? Ini Penjelasannya...
Hengki Kawilarang Meninggal Pada Usia 47 Tahun karena Sakit Apa? Ini Penjelasannya...
Health
Hengki Kawilarang Meninggal, Ini Penjelasan Medis Soal Prosedur Cuci Darah
Hengki Kawilarang Meninggal, Ini Penjelasan Medis Soal Prosedur Cuci Darah
Health
Kasus Virus Hanta Telah Terdeteksi di 4 Provinsi, Waspadai Ini Cara Penularannya…
Kasus Virus Hanta Telah Terdeteksi di 4 Provinsi, Waspadai Ini Cara Penularannya…
Health
Sering Pakai Headset? Kenali Gejala Gangguan Pendengaran Sejak Dini Sebelum Terlambat
Sering Pakai Headset? Kenali Gejala Gangguan Pendengaran Sejak Dini Sebelum Terlambat
Health
Studi: Tes Darah Ini Bisa Deteksi Kanker Tiga Tahun Sebelum Diagnosis
Studi: Tes Darah Ini Bisa Deteksi Kanker Tiga Tahun Sebelum Diagnosis
Health
Dokter Bagikan Cara Menghindari Kerusakan Pendengaran Permanen Karena Pakai Headset
Dokter Bagikan Cara Menghindari Kerusakan Pendengaran Permanen Karena Pakai Headset
Health
Kenali HFRS, Tipe Virus Hanta yang Ada di Indonesia
Kenali HFRS, Tipe Virus Hanta yang Ada di Indonesia
Health
Masa Libur Sekolah, Penyaluran MBG Fokus pada Siswa Hadir dan Kelompok Rentan
Masa Libur Sekolah, Penyaluran MBG Fokus pada Siswa Hadir dan Kelompok Rentan
Health
356 Ribu Kasus HIV Ditemukan, Kemenkes Fokus Capai Target Penanganan hingga 2030
356 Ribu Kasus HIV Ditemukan, Kemenkes Fokus Capai Target Penanganan hingga 2030
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau