Sel darah putih akan mengumpulkan lebih banyak sel kekebalan demi membunuh sel yang terinfeksi virus corona.
Proses tersebut akan menyisakan nanah yang merupakan campuran dari cairan dan sel-sel mati di dalam paru-paru.
Keberadaan nanah tersebut dapat menyebabkan terjadinya sesak napas, batuk, juga demam pada penderita Covid-19.
Baca juga: 10 Penyebab Hidung Tidak Bisa Mencium Bau, Bukan Hanya Gejala Covid-19
Khusus untuk gejala sesak napas pada Covid-19, risiko terjadinya jauh lebih tinggi pada penderita yang berusia di atas 65 tahun, perokok, punya riwayat diabetes, dan penyakit kardiovaskular, serta sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Demikian pula setelah seseorang sembuh dari Covid-19, sesak napas masih mungkin terjadi karena paru-paru yang telah mengalami kerusakan dan tidak semuanya bisa pulih secara sempurna.
Kerusakan ini menyebabkan pembentukan jaringan parut atau bekas luka pada paru-paru atau disebut sebagai fibrosis paru.
Fibrosis paru bisa membuat paru-paru semakin keras sehingga menyulitkan seseorang untuk bernapas.
Untuk mengetahui sesak napas merupakan gejala Covid-19 atau bukan, perlu melihat gejala lainnya.
Baca juga: 11 Penyebab Sakit Tenggorokan, Bukan Hanya Gejala Covid-19
Pada kasus Covid-19, sesak napas biasanya disertai dengan penurunan saturasi oksigen secara tiba-tiba.
Sesak napas yang disertai dengan demam dan batuk menjadi kunci lain bahwa ini merupakan gejala dari Covid-19.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.