Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/07/2021, 09:00 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Minum air putih memang baik untuk kesehatan, terutama dapat menjaga tubuh tetap terhidrasi.

Seperti diketahui, kekurangan cairan tubuh atau dehidrasi adalah kondisi yang perlu diantisipasi karena bisa mengancam kesehatan.

Merangkum WebMD, bahaya dehidrasi di antaranya termasuk syok, koma, gangguan elektrolit dan kejang, heat injuri, hingga gagal ginjal.

Baca juga: 10 Tanda Dehidrasi pada Anak yang Perlu Diwaspadai

Meski begitu, minum air putih pada kenyataannya tidak disarankan untuk semua kalangan. Di mana, pemberian air putih pada bayi punya aturan tersendiri. Pada usia tertentu, bayi sebaiknya tidak diberikan air putih.

Kapan bayi boleh minum air putih?

Dilansir Very Well Family, berbagai institusi kesehatan menyarankan agar bayi baru boleh diberikan sedikit air putih setelah berusia 6 bulan.

Salah satu institusi yang menyarankan demikian adalah American Academy of Pediatrics (AAP). Selama 6 bulan pertama kelahiran, bayi cukup diberikan asupan ASI ekslusif.

Yang dimaksud dengan ASI ekslusif adalah bayi hanya diberikan air susu ibu (ASI) sebagai satu-satunya asupan nutisi dan tidak mengonsumsi makanan atau minuman tambahan, termasuk air putih apalagi madu.

Apabila pemberian asupan ASI eksklusif tidak memungkinkan untuk dilakukan oleh ibu karena alasan tertentu, maka bayi bisa diberikan susu formula. Pemberian susu formula kepada bayi sebaiknya atas resep dokter.

Asalkan ibu dapat menyusui sesuai permintaan atau memberikan susu formula dalam jumlah cukup, sang buah hati besar kemungkinan akan mendapatkan jumlah hidrasi yang sesuai.

Baca juga: Kenali 9 Tanda Bahaya pada Bayi Baru Lahir

Lagi pula, ASI dan susu formula dapat memberikan nutrisi penting bersama dengan hidrasi.

Bukankah para orang tua tidak ingin sang bayi hanya mendapatkan hidrasi tanpa nutrisi sebelum mereka berada pada usia yang diperbolehkan mendapatkan nutrisi dari makanan?

Pemberian air putih pada bayi sebelum usia 6 bulan di antaranya dapat menyebabkan gangguan kesehatan berikut:

1. Kekurangan gizi

Menawarkan air putih kepada bayi kecil menempatkan mereka pada risiko diare dan kekurangan gizi.

Pasalnya, sang buah hati pada akhirnya hanya akan mengasup sumber cairan yang bebas energi dan nutrisi.

Sementara, konsumsi air putih ini akan mendorong mereka kenyang dan membatasi mengonsumsi ASI atau susu formula.

Baca juga: Ancaman Anak Kerdil Kala Pandemi…

2. Penurunan suplai ASI

Semakin sedikit waktu yang dihabiskan bayi di payudara, maka semakin sedikit pula ASI yang akan diproduksi tubuh ibu.

3. Risiko keracunan air (intoksikasi air)

Meskipun tidak terlalu umum, keracunan air putih adalah masalah serius yang terjadi ketika seseorang (bayi atau orang dewasa) minum terlalu banyak air, yang merusak keseimbangan elektrolit.

Hal ini dapat menyebabkan kejang dan bahkan kematian.

Orang tua bisa mencegah kejadian tersembut dengan tidak pernah mengencerkan susu formula dengan air terlalu banyak dan selalu perhatikan anak-anak kecil di kolam dan bak mandi untuk memastikan mereka tidak menelan air dalam jumlah besar.

Berapa banyak air putih yang bisa diberikan kepada bayi di atas 6 bulan?

Ketika bayi Anda siap untuk makanan padat, Anda mungkin ingin mempertimbangkan untuk menawarkan sedikit air putih dengan makanan.

Merangkum Medical News Today, pemberian 118- 236 ml air putih per hari cukup untuk bayi yang berusia di atas 6 bulan.

Baca juga: 9 Bahaya Tak Minum Air Putih 8 Gelas Sehari

Ingatlah bahwa pemberian air putih ini tidak seharusnya dimaksudkan untuk memberikan hidrasi, karena ASI dan susu formula akan melakukannya.

Tujuan pemberian air putih lebih ditekankan pada melatih bayi minum dari cangkir dan meningkatkan keterampilan menelan mereka.

Bagaimana dengan pemberian jus kepada bayi?

Jawabannya hampir sama dengan minum air putih, yakni pemberian jus boleh dilakukan setelah bayi berusia di atas 6 bulan.

Tapi alangkah baiknya, para orang tua dapat berkonsultasi dulu dengan dokter mengenai rencana itu. Karena kondisi tertentu, ada kemungkinan bagi dokter untuk tidak mengizinkan orang tua memberikan jus kepada anak hingga berusia lebih dari setahun.

Alih-alih jus, ketika bayi siap untuk minum sesuatu selain susu formula atau ASI, mungkin lebih baik dicoba untuk minum air putih dulu.

Mendorong bayi untuk berlatih minum dari gelas dan kemudian lebih memilih air putih ketika haus adalah kebiasaan hidup yang bisa dibangun.

Baca juga: 15 Makanan Pelancar ASI yang Baik Dikonsumsi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau