Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/07/2021, 21:04 WIB
Galih Pangestu Jati

Penulis

KOMPAS.com - Pria biasanya akan mengalami ereksi ketika bangun tidur di pagi hari.

Istilah ini biasa disebut sebagai “morning wood” yang dalam bahasa medis dikenal sebagai nocturnal penile tumescence (NPT).

Melansir dari Medical News Today, kondisi ini terjadi bukan karena gairah seksual, tetapi merupakan fungsi normal dari sistem reproduksi pria.

Seorang pria mengalami morning wood bisa menjadi tanda bahwa saraf dan suplai darah ke penis sehat.

Apabila tidak mengalami, bisa jadi pria tersebut memiliki masalah kesehatan di sistem reproduksinya, seperti disfungsi ereksi, yakni kondisi ketika kesulitan mendapatkan dan mempertahankan ereksi.

Baca juga: Terlihat Sepele, 5 Pose Yoga Ini Bisa Atasi Disfungsi Ereksi

Selain itu, bisa juga merupakan tanda adanya ketidakseimbangan hormon, seperti penurunan hormon testosteron.

Seseorang tidak mengalami morning wood juga bisa disebabkan oleh tidur yang kurang atau bertambahnya usia.

Pertambahan usia dapat menyebabkan seseorang mengalami penurunan hormon.

Penyebab seseorang alami morning wood

Morning wood bukanlah ereksi yang khas karena tidak berhubungan dengan pikiran, mimpi, atau rangsangan seksual.

Kondisi ini hanyalah hasil dari siklus tidur, dikombinasikan dengan saraf yang sehat dan aliran darah dalam tubuh.

Morning wood cenderung terjadi ketika seseorang berada dalam gerakan mata cepat (REM) fase tidur.

Tidur REM dapat terjadi beberapa kali selama siklus tidur 8 jam.

Ereksi dapat hilang dengan sendirinya saat seseorang memasuki tidur yang lebih nyenyak.

Dengan demikian, seseorang mungkin mengalami ereksi beberapa kali di malam hari tetapi mungkin tidak menyadarinya.

Baca juga: Bisa Atasi Disfungsi Ereksi, Inilah 4 Manfaat Daun Kelor untuk Pria

Sering kali, seseorang bangun di akhir siklus tidur REM, yang menjelaskan mengapa ereksi tampaknya terjadi di pagi hari.

Halaman:
Komentar
saya baru tahu loh mengenai hal ini, terimakasih buat infonya. #jernihberkomentar.

Halaman ini berisi konten sensitif

Masuk dan konfirmasi usia untuk melihat konten

Login untuk Akses
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau