Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/07/2021, 16:31 WIB
Galih Pangestu Jati

Penulis

KOMPAS.com - Pil KB dapat menyebabkan kerontokan rambut karena pengaruhnya terhadap hormon seseorang.

Banyak perawatan resep dan non-resep tersedia untuk rambut rontok atau seseorang dapat beralih ke bentuk pengendalian kelahiran nonhormonal.

Menurut Medical News Today, segala bentuk kontrasepsi hormonal – termasuk pil oral, patch kulit, suntikan hormon, dan implan – berpotensi menyebabkan kerontokan rambut.

Bahan yang dapat menyebabkan kerontokan rambut adalah progestin, yakni hormon yang memiliki aktivitas androgenik, yang artinya bekerja mirip dengan hormon pria.

Pada dasarnya, pil KB mengurangi kemungkinan kehamilan dengan beberapa cara.

Baca juga: 5 Penyebab Rambut Rontok selama Kehamilan

Pertama, pil KB mencegah ovarium melepaskan telur.

Kedua, pil ini mengentalkan lendir serviks yang membantu mencegah sperma mencapai sel telur.

Bentuk lain dari kontrasepsi hormonal, termasuk patch kulit, pil mini, suntikan progestin, dan cincin vagina, semuanya bekerja dengan cara yang sama.

Bagaimana pil menyebabkan kerontokan rambut?

Progestin adalah komponen pil KB yang menyebabkan kerontokan rambut.

Tidak seperti progesteron alami, bentuk sintetis dari hormon ini memiliki aktivitas androgenik sehingga dapat menghasilkan efek yang mirip dengan hormon pria.

Aktivitas androgenik pil KB dapat menyebabkan berbagai efek negatif, termasuk rambut rontok.

Beberapa progestin memiliki efek androgenik yang lebih besar daripada yang lain.

Pil KB lebih cenderung menyebabkan kerontokan rambut pada wanita yang hipersensitif terhadap perubahan hormonal atau memiliki kecenderungan kerontokan rambut terkait hormonal.

Baca juga: Bukan Hanya Salah Sampo, Ini 6 Hal Pemicu Rambut Rontok

Mereka yang memiliki riwayat keluarga rambut rontok juga harus waspada terhadap kemungkinan efek samping ini.

Siapa pun yang khawatir tentang kerontokan rambut dapat berbicara dengan dokter untuk minum pil yang memiliki aktivitas androgenik rendah.

Selain itu, mereka dapat bertanya tentang bentuk pengendalian kelahiran nonhormonal sebagai alternatif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com