Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Mengatasi Mimpi Buruk dari Segi Kesehatan

Kompas.com - 13/07/2021, 19:31 WIB
Galih Pangestu Jati

Penulis

KOMPAS.com - Mimpi buruk adalah mimpi yang menakutkan atau mengganggu.

Tema mimpi buruk sangat bervariasi pada setiap orang, tetapi tema umum termasuk dikejar, jatuh, atau merasa tersesat atau terjebak.

Merangkum dari Healthline, mimpi buruk dapat menyebabkan seseorang merasakan berbagai emosi, yakni:

  • marah,
  • kesedihan
  • kesalahan
  • takut
  • gelisah

Seseorang mungkin terus mengalami emosi ini bahkan setelah ia bangun.

Orang-orang dari segala usia memiliki mimpi buruk.

Baca juga: 6 Obat Tidur Alami yang Bisa Membantu Mengatasi Susah Tidur

Namun, mimpi buruk lebih sering terjadi pada anak-anak, terutama mereka yang berusia di bawah 10 tahun.

Anak perempuan lebih cenderung terganggu oleh mimpi buruk mereka daripada anak laki-laki.

Mimpi buruk tampaknya menjadi bagian dari perkembangan normal, kecuali dalam kasus gangguan stres pasca-trauma (PTSD), mereka biasanya bukan gejala dari kondisi medis atau gangguan mental yang mendasarinya.

Namun, mimpi buruk bisa menjadi masalah jika terus berlanjut dan mengganggu pola tidur.

Hal ini dapat menyebabkan insomnia dan kesulitan beraktivitas di siang hari.

Penyebab mimpi buruk

Mimpi buruk dapat dipicu oleh berbagai faktor, berikut ini beberapa di antaranya:

  • film, buku, atau videogame menakutkan
  • ngemil sebelum tidur
  • sakit atau demam
  • obat-obatan, termasuk antidepresan, narkotika, dan barbiturat
  • alat bantu tidur yang dijual bebas
  • penyalahgunaan alkohol atau narkoba
  • penarikan dari obat tidur atau obat nyeri narkotika
  • stres, kecemasan, atau depresi
  • gangguan mimpi buruk, gangguan tidur yang ditandai dengan seringnya mimpi buruk
  • sleep apnea, yaki suatu kondisi ketik pernapasan terganggu saat tidur
  • narkolepsi, yakni gangguan tidur yang ditandai dengan rasa kantuk yang ekstrem di siang hari
  • PTSD, gangguan kecemasan yang sering berkembang setelah menyaksikan atau mengalami peristiwa traumatis, seperti pemerkosaan atau pembunuhan

Penting untuk dicatat bahwa mimpi buruk tidak sama dengan berjalan dalam tidur atau disebut somnambulisme, yang menyebabkan seseorang berjalan-jalan saat masih tidur.

Mimpi buruk juga berbeda dari teror malam, juga dikenal sebagai teror tidur.

Anak-anak yang mengalami teror malam tidur sepanjang episode dan biasanya tidak mengingat kejadian di pagi hari.

Baca juga: Minum Obat Tidur, Pahami Dulu Efek Sampingnya…

Mereka mungkin juga memiliki kecenderungan untuk berjalan dalam tidur atau buang air kecil di tempat tidur selama teror malam.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau