Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Serangan Panik Bisa Menyebabkan Sesak Napas?

Kompas.com - 18/07/2021, 12:00 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Serangan panik (panic attack) seperti diketahui dapat menyebabkan sesak napas.

Di sisi lain, serangan panik juga bisa menyebabnya hiperventulasi (napas berlebihan).

Episode ketakutan ekstem ini dapat dialami seseorang sesekali dalam hidup, di mana biasanya akan hilang saat keadaan pemicunya berakhir (serangan panik tunggal).

Baca juga: 8 Cara Mengatasi Sesak Napas Secara Alami

Jika serangan panik terjadi secara berulang atau dalam jangka waktu lama, kondisi itu dapat didiagnosis sebagai gangguan panik (panic disorder).

Dilansir dari Medical News Today Anda mungkin mengalami serangan jika memiliki empat atau lebih gejala berikut:

  • Sesak napas atau hiperventulasi
  • Merasa seperti Anda kehilangan kendali atau menjadi gila
  • Jantung berdebar
  • Berkeringat
  • Gemetar
  • Nyeri dada
  • Mual
  • Pusing
  • Menggigil atau hot flashes (perasaan panas yang bisa datang tiba-tiba)
  • Seperti tersedak
  • Ketakutan bahwa Anda sedang akan mati
  • Tangan, lengan, kaki, atau tungkai kesemutan atau mati rasa

Banyak orang salah mengira serangan panik sebagai keadaan darurat medis, seperti serangan jantung. Gejalanya bisa tampak serupa, tetapi serangan panik tidak mengancam jiwa.

Gejala serangan panik biasanya lewat dalam beberapa menit, tetapi kadang-kadang bisa bertahan selama berjam-jam. Setelah itu, Anda mungkin merasa “terkuras” dan kelelahan.

Baca juga: 12 Penyebab Sesak Napas, Bukan Hanya Gejala Covid-19

Alasan serangan panik bisa menyebabkan sesak napas

Melansir WebMD, selama terjadi serangan panik, otak akan memerintahkan sistem saraf untuk membuat respons melawan (fight) atau menghindar (flight).

Hal inilah yang bisa menyebabkan serangkaian gejala serangan panik yang intens, termasuk sesak napas dan hiperventilasi.

Biasanya saat Anda menghadapi ancaman, sistem saraf Anda akan beraksi. Hormon adrenalin akan membanjiri aliran darah Anda, membuat tubuh Anda waspada.

Pelepasan hormon ini akan memicu peningkatan detak jantung untuk mengirim lebih banyak darah ke otot-otot, pernapasan menjadi cepat dan dangkal untuk mengambil lebih banyak oksigen, kadar gula darah melonjak, dan indra menjadi lebih tajam.

Semua perubahan ini, yang terjadi dalam sekejap akan memberi Anda energi yang Anda butuhkan untuk menghadapi situasi berbahaya atau keluar dari bahaya dengan cepat.

Baca juga: 21 Penyebab Dada Sesak, Bukan Hanya Gejala Covid-19

Dengan serangan panik, tubuh Anda tetap waspada tanpa alasan. Para peneliti sebenarnya belum tahu persis apa yang memicu serangan panik. Tetapi efek fisiknya nyata: Selama serangan panik, tingkat adrenalin dalam tubuh dapat melonjak 2,5 kali atau lebih.

Serangan panik mungkin tidak datang tiba-tiba seperti yang terlihat. Perubahan fisik dapat dimulai sekitar satu jam sebelum serangan.

Dalam sebuah penelitian, orang dengan gangguan panik memakai perangkat yang melacak aktivitas jantung, keringat, dan pernapasan mereka.

Halaman:
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Terkini Lainnya

BPOM Telah Terbitkan Izin Edar Pertama Obat VMS

BPOM Telah Terbitkan Izin Edar Pertama Obat VMS

Health
Sebelum Meninggal, Hotma Sitompul Jalani Cuci Darah, Ketahui Prosedurnya

Sebelum Meninggal, Hotma Sitompul Jalani Cuci Darah, Ketahui Prosedurnya

Health
Apakah Stevia Aman untuk Penderita Diabetes? Ketahui Manfaat dan Risikonya

Apakah Stevia Aman untuk Penderita Diabetes? Ketahui Manfaat dan Risikonya

Health
Cara Alami Mengatasi Batu Ginjal: 11 Obat yang Bisa Dicoba di Rumah

Cara Alami Mengatasi Batu Ginjal: 11 Obat yang Bisa Dicoba di Rumah

Health
Apa Penyebab Uban di Usia Muda? Ini Penjelasan Lengkapnya...

Apa Penyebab Uban di Usia Muda? Ini Penjelasan Lengkapnya...

Health
Mengenal Batu Ginjal: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengeluarkannya

Mengenal Batu Ginjal: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengeluarkannya

Health
Menguatkan Genggaman Tangan Ternyata Penting, Ini Alasan dan Caranya…

Menguatkan Genggaman Tangan Ternyata Penting, Ini Alasan dan Caranya…

Health
Menghadapi Pancaroba: Tips Menjaga Kesehatan di Tengah Perubahan Cuaca

Menghadapi Pancaroba: Tips Menjaga Kesehatan di Tengah Perubahan Cuaca

Health
Mati Rasa dalam Percintaan: Kenali 11 Penyebab dan Cara Menghadapinya

Mati Rasa dalam Percintaan: Kenali 11 Penyebab dan Cara Menghadapinya

Health
5 Efek Samping Teh Detoks: Apa yang Harus Diwaspadai Sebelum Mengonsumsinya?

5 Efek Samping Teh Detoks: Apa yang Harus Diwaspadai Sebelum Mengonsumsinya?

Health
11 Makanan yang Aman untuk Atasi Panas Dalam dan Sakit Tenggorokan

11 Makanan yang Aman untuk Atasi Panas Dalam dan Sakit Tenggorokan

Health
Penderita Penyakit Ginjal Wajib Tahu: 16 Makanan yang Perlu Dihindari

Penderita Penyakit Ginjal Wajib Tahu: 16 Makanan yang Perlu Dihindari

Health
Hotma Sitompul Pernah Derita Batu Ginjal Sebelum Meninggal, Kenali Gejalanya Sebelum Terlambat

Hotma Sitompul Pernah Derita Batu Ginjal Sebelum Meninggal, Kenali Gejalanya Sebelum Terlambat

Health
1,3 Juta Anak Belum Imunisasi, Kemenkes Libatkan Influencer Sebarkan Pentingnya Imunisasi

1,3 Juta Anak Belum Imunisasi, Kemenkes Libatkan Influencer Sebarkan Pentingnya Imunisasi

Health
233 Warga Tangsel Terjangkit DBD, Dinkes Imbau Waspada dan Lakukan 3M Plus

233 Warga Tangsel Terjangkit DBD, Dinkes Imbau Waspada dan Lakukan 3M Plus

Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Apakah Serangan Militer AS-Israel Bisa "Lenyapkan" Program Nuklir Iran?
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau