Hasilnya menunjukkan tingkat karbon dioksida yang lebih rendah dari normal, tanda pernapasan cepat dan dalam yang dapat membuat Anda terengah-engah, sedini sekitar 45 menit sebelum serangan panik.
Dilansir dari Very Well Health, sesak napas (dyspnea) dan hiperventilasi berhubungan erat satu sama lain.
Ketika Anda merasa sesak napas, Anda mungkin bernapas lebih cepat, yang dapat menyebabkan hiperventilasi.
Baca juga: 10 Penyebab Hidung Tidak Bisa Mencium Bau, Bukan Hanya Gejala Covid-19
Sementara itu, pada gilirannya, hiperventilasi dapat memicu atau memperburuk sesak napas.
Dampak hiperventilasi di antaranya, yakni:
Jika Anda atau orang yang Anda cintai mengalami serangan panik, ketahuilah bahwa ada banyak pilihan perawatan yang tersedia.
Karena akar penyebab serangan panik dan gangguan panik akan bervariasi dari individu ke individu, yang terbaik adalah mencoba beberapa pilihan pengobatan atau kombinasi untuk mencari tahu mana yang paling cocok.
Ketahuilah bahwa mengalami sesak napas atau hiperventilasi selama serangan panik bisa sangat menakutkan.
Baca juga: 6 Cara Meningkatkan Kadar Oksigen dalam Darah Secara Alami
Karena serangan panik dan gangguan panik dapat dikaitkan dengan penyakit atau gangguan lain yang mendasarinya, penting untuk berbicara dengan dokter.
Dokter bisa membantu mengidentifikasi apa yang menjadi penyebab sesak napas dan cara terbaik untuk mengobatinya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.