KOMPAS.com - Sistem endokrin adalah jaringan kelenjar yang memproduksi dan melepaskan hormon pengontrol sejumlah fungsi tubuh.
Melansir NIH, sistem endokrin terdiri atas kelenjar adrenal, hipotalamus, ovarium, pankreas, paratiroid, kelenjar pineal, kelenjar hipofisis, testis, timus, sampai tiroid.
Fungsi sistem ini turut memengaruhi tumbuh kembang, metabolisme, fungsi seksual, sampai suasana hati.
Baca juga: 10 Jenis Penyakit yang Menyerang Kelenjar Tiroid
Kadar hormon yang terlalu tinggi atau terlalu rendah pada salah satu kelenjar di atas dapat memicu penyakit atau gangguan sistem endokrin.
Selain itu, penyakit dan gangguan endokrin juga bisa terjadi ketika tubuh tidak dapat merespons hormon secara normal.
Berikut beberapa jenis penyakit atau gangguan sistem endokrin yang perlu diwaspadai:
Melansir Healthgrades, jenis penyakit atau gangguan sistem endokrin yang paling umum adalah diabetes mellitus.
Penyakit ini terjadi ketika pankreas tidak menghasilkan hormon insulin yang cukup, atau tubuh tidak dapat menggunakan insulin dengan baik.
Gejala diabetes tipe 1 dan tipe 2 yang umum yakni rasa haus atau lapar berlebihan, mudah lelah, sering kencing, mual dan muntah, berat badan naik atau turun tanpa sebab jelas, dan gangguan penglihatan.
Melansir WebMD, gangguan kelenjar endokrin dapat mengganggu fungsi kelenjar adrenal, salah satunya memicu penyakit addison.
Akibat gangguan pada kelenjar adrenal, hormon kortisol atau hormon aldosteron yang dikeluarkan dari tubuh jadi terlalu sedikit.
Penderita penyakit addison dapat merasakan gejala kelelahan, sakit perut, dehidrasi, dan perubahan warna kulit.
Kelenjar pituitari yang terlalu banyak menghasilkan hormon bisa membuat kelenjar adrenal terlalu aktif.
Kondisi ini dikenal dengan sindrom cushing. Gangguan kelenjar endokrin ini bisa dialami setiap orang, terutama anak-anak yang mengonsumsi obat kortikosteroid dosis tinggi.
Baca juga: 10 Gejala Kelenjar Tiroid Bermasalah, Tak Hanya Benjolan di Leher
Gigantisme atau penyakit akromegali adalah gangguan sistem endokrin yang disebabkan masalah hormon pertumbuhan.