Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Masalah Kulit yang Sering Dialami Pasien Cuci Darah

Kompas.com - 23/08/2021, 09:02 WIB
Galih Pangestu Jati

Penulis

Krim yang mengandung capsaicin, witch hazel, lanolin atau kamper juga dapat meredakan gatal.

Beberapa orang melaporkan bahwa mendapatkan perawatan sinar matahari atau sinar ultraviolet (UV) untuk membantu mengurangi rasa gatal.

Tanyakan kepada dokter Anda sebelum mencoba metode atau produk anti-gatal apa pun.

Kulit kering (xerosis)

Kulit kering juga merupakan kondisi umum untuk pasien dengan penyakit ginjal stadium akhir (ESRD).

Gagal ginjal dapat membuat perubahan pada kelenjar keringat dan kelenjar minyak yang menyebabkan kulit menjadi kering.

Kulit kering dapat menyebabkan infeksi dan dapat menyebabkan luka kulit sembuh lebih lambat dari yang seharusnya.

Kulit kering juga bisa menyebabkan gatal.

Untuk mencegah atau merawat kulit kering, hindari mandi air panas atau berendam dalam waktu lama.

Baca juga: Cuci Darah: Pengertian, Proses, Efek Samping

Selain itu, cari sabun yang memiliki bahan alami dan murni tanpa pewangi dan bahan kimia yang keras.

Sabun pelembab untuk kulit sensitif bisa menjadi pilihan yang baik.

Ada juga produk untuk mandi yang dibuat dengan oatmeal yang dibuat untuk kulit kering dan gatal yang dapat ditemukan di toko obat.

Oleskan gel, losion, atau krim pelembab dengan kandungan air tinggi ke tubuh segera setelah mandi, saat kulit masih lembap.

Hindari krim atau losion yang mengandung alkohol.

Tanyakan kepada dokter atau apoteker Anda tentang perawatan kulit kering yang tersedia.

Perubahan warna kulit

Banyak kasus yang dilaporkan tentang perubahan warna kulit, atau hiperpigmentasi, terjadi pada pasien cuci darah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com