KOMPAS.com - Sebagian orang merasa susah tidur ketika berada di tempat baru.
Ketika melakukan traveling di suatu tempat, serig kali kita tidak bisa tidur nyenyak di penginapan, padahal badan sudah terasa lelah.
Melansir dari Medical News Today, para ahli sudah bisa menjelaskan fenomena ini secara ilmiah.
Mereka menyebut fenomena ini sebagai first night effect (FNE) atau efek malam pertama.
Baca juga: Manfaat Tidur Telanjang bagi Kesehatan
Para peneliti dari Brown University di Rhode Island, yang dipimpin oleh Yuka Sasaki, mulai menyelidiki fenomena aneh itu secara lebih mendalam.
Tim ingin tahu mengapa FNE terjadi dan apakah ada manfaatnya.
Menggunakan teknik neuroimaging canggih untuk mengambil snapshot dari otak tidur, tim membangun gambaran rinci tentang aktivitas tidur selama malam pertama di lokasi baru.
Pengukuran termasuk magnetoencephalography, MRI struktural (magnetic resonance imaging), dan polisomnografi (mengukur kadar oksigen darah, pernapasan dan detak jantung, serta gerakan mata dan kaki).
Tidur gelombang lambat, bukan tidur REM (rapid eyes movement) adalah parameter utama yang menjadi fokus tim karena bertindak sebagai pengukuran langsung kedalaman tidur individu.
Sasaki dan timnya terkejut dengan hasilnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.