KOMPAS.com - Kanker serviks adalah jenis kanker yang menyerang sel-sel leher rahim wanita.
Serviks atau leher rahim adalah bagian bawah rahim yang terhubung ke vagina. Organ ini berfungsi memproduksi lendir untuk membantu menyalurkan sperma dari vagina ke rahim saat berhubungan seksual.
Melansir Mayo Clinic, kanker serviks terjadi ketika sel di leher rahim mengalami mutasi DNA.
Akibatnya, sel sehat terkadang bisa mati sebelum waktunya. Atau, pertumbuhan sel jadi sangat aktif dan tidak terkendali.
Baca juga: 9 Gejala Kanker Serviks, Wanita Perlu Tahu
Akumulasi pertumbuhan sel abnormal tersebut dapat membentuk massa atau tumor ganas.
Sel kanker ini dapat menyerang jaringan di dekatnya. Dalam kondisi yang parah, kanker serviks bisa menyerang organ vital yang letaknya jauh dari serviks seperti paru-paru.
Dilansir dari American Cancer Society, ada beberapa faktor penyebab kanker serviks, antara lain:
Penyebab kanker serviks yang membuat seseorang sangat rentan terkena penyakit kanker serviks adalah infeksi HPV.
HPV dapat menginfeksi sel di permukaan kulit, salah satunya alat kelamin. Virus ini bisa menyebar dari satu penderita ke yang lainnya lewat berhubungan seks.
Infeksi HPV sebenarnya masalah kesehatan umum dan bisa sembuh sendiri. Namun, di beberapa kasus infeksi virus ini tidak gampang sembuh dan menjadi kronis atau berkepanjangan.
Infeksi kronis HPV inilah yang lambat laun menyebabkan kanker serviks. Anda bisa mencegah penyakit ini dengan suntik vaksin HPV.
Riwayat seksual yang tidak sehat juga bisa meningkatkan peluang seseorang terkena infeksi HPV kronis dan berujung pada penyakit kanker serviks.
Riwayat seksual yang dimaksud di antaranya berhubungan seks saat usia di bawah 18 tahun, sering gonta-ganti pasangan berhubungan seks, dan pasangan memiliki riyawat infeksi HPV.
Baca juga: Bisakah Kista Ovarium Berkembang Menjadi Kanker Ovarium?
Kanker serviks terkadang juga bisa disebabkan kebiasaan merokok. Paparan zat kimia berbahaya yang terdapat dalam rokok dapat diserap paru-paru, lalu dibawa ke dalam aliran darah, dan menyebar ke seluruh tubuh.
Wanita yang merokok memiliki peluang terkena penyakit kanker serviks dua kali lebih besar dibandingkan wanita yang tidak merokok.
Zat kimia dalam rokok dapat merusak DNA sel serviks. Selain itu, merokok juga membuat sistem daya tahan tubuh tidak efektif melawan infeksi HPV. Keduanya berkontribusi dalam menyebabkan kanker servis.
Kondisi daya tahan tubuh lemah karena penyakit HIV/AIDS, penyakit autoimun, atau baru menjalani transplantasi organ juga rentan terkena kanker serviks.
Pasalnya, sistem daya tahan tubuh penting untuk melawan sel kanker, memperlambat pertumbuhan, dan penyebaran kanker.
Wanita yang memiliki daya tahan tubuh lemah seperti terinfeksi HIV jamak mengembangkan kanker yang parah dan kondisinya cepat memburuk.
Baca juga: Gejala Awal Kanker Ovarium yang Kerap Tak Disadari
Klamidia adalah jenis bakteri yang rawan menyerang organ reproduksi. Bakteri ini menyebar lewat hubungan seksual.
Infeksi klamidia dapat menyebabkan komplikasi peradangan panggul, gangguan kesuburan, sampai kanker serviks.
Salah satu studi menunjukkan, penggunaan pil KB dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko wanita terkena kanker serviks.
Namun, risiko tersebut bisa menurun setelah konsumsi pil KB dihentikan dan normal selang beberapa tahun setelah dihentikan.
Untuk meminimalkan risiko penyakit ini, wanita perlu mendiskusikan manfaat dan risiko sebelum menggunakan pengontrol kehamilan jenis pil KB.
Baca juga: Penyebab Kista Ovarium dan Faktor Risikonya
Wanita yang hamil saat usianya kurang dari 20 tahun peluangnya terkena kanker serviks lebih besar ketimbang wanita yang hamil di atas 25 tahun.
Penyebab kanker serviks yang kerap disepelekan lainnya yakni jarang makan sayur dan buah.
Perlu diketahui, beberapa faktor risiko penyebab kanker serviks di atas bisa dikendalikan untuk mencegah penyakit ini.
Untuk itu, wanita perlu mempertimbangkan beberapa hal di atas seperti berhubungan seks dengan aman, menjaga pola makan sehat dan seimbang, tidak hamil terlalu dini, sampai setop merokok untuk mencegah masalah kesehatan ini di masa mendatang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.