Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/07/2020, 15:03 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Kista ovarium adalah kantong berisi cairan yang tumbuh di dalam atau permukaan indung telur.

Melansir Mayo Clinic, wanita memiliki dua ovarium atau indung telur di setiap sisi rahim. Masing-masing indung telur ukurannya sebesar kacang almond.

Sel telur (ovum) matang dan berkembang di ovarium. Apabila tidak dibuahi, sel telur yang matang akan dilepaskan lewat menstruasi.

Baca juga: Gejala Awal Kanker Ovarium yang Kerap Tak Disadari

Sejumlah wanita memiliki kista ovarium. Umumnya, kista tersebut tidak berbahaya dan tidak menimbulkan gejala rasa sakit.

Mayoritas kista yang jinak bisa hilang tanpa pengobatan dalam hitungan bulan.

Namun, ada juga jenis kista ovarium yang pecah dan menimbulkan gejala penyakit serius. Ada juga jenis kista yang ganas dan berkembang menjadi kanker ovarium.

Baca juga: 7 Penyakit yang Mengintai Sistem Reproduksi Wanita

Jenis kista ovarium

Kebanyakan kista ovarium berkembang sebagai hasil dari siklus haid. Jenis kista ini termasuk kista fungsional. Namun, ada juga beberapa jenis kista lainnya. Melansir Healthline, berikut jenis-jenis kista:

  • Kista folikel: selama siklus haid, sel telur tumbuh di kantong bernama folikel. Normalnya, kantong ini bisa terbuka dan melepaskan sel telur. Apabila folikel tidak pecah, cairan di dalam folikel bisa membentuk kista di ovarium
  • Kista corpus luteum: normalnya, kantong folikel luruh setelah melepaskan sel telur. Apabila tidak luruh, cairan bisa menumpuk dan menyebabkan kista corpus luteum.
  • Kista dermoid: pertumbuhan seperti kantung pada ovarium yang dapat mengandung rambut, lemak, dan jaringan lainnya. Kista ini jarang bersifat kanker
  • Sistadenoma: pertumbuhan kista non-kanker yang berkembang di permukaan luar ovarium
  • Endometrioma: jaringan yang harusnya tumbuh di dalam rahim tapi berkembang di luar rahim (endometriosis) dan melekat pada ovarium. Dampaknya bisa membentuk kista

Beberapa wanita mengalami kondisi sindrom ovarium polikistik. Kondisi ini membuat ovarium wanita banyak ditumbuhi kista kecil.

Dampaknya, ovarium jadi membesar. Jika tidak diobati, ovarium polikistik dapat menyebabkan infertilitas.

Baca juga: 5 Penyakit Tidak Menular yang Jadi Momok Bagi Para Wanita

Gejala kista ovarium

ilustrasi kanker ovarium, kista ovariumShutterstock ilustrasi kanker ovarium, kista ovarium
Kista ovarium kerap tidak menimbulkan gejala apa pun. Namun, gejala kista ovarium bisa terasa saat kista mulai tumbuh.

Beberapa ciri-ciri kista ovarium mulai tumbuh yang dirasakan penderita di antaranya:

  • Perut kembung atau bengkak
  • BAB terasa menyakitkan
  • Nyeri panggul sebelum atau selama siklus haid
  • Hubungan seks terasa menyakitkan
  • Sakit di punggung bagian bawah atau paha
  • Nyeri payudara
  • Mual dan muntah

Baca juga: Ciri-ciri Kanker Payudara Stadium Akhir

Anda perlu waspada apabila kista ovarium sudah menimbulkan gejala parah. Ciri-ciri kista ovarium segera mendapatkan perhatian medis di antarannya:

  • Nyeri panggul parah
  • Demam
  • Pingsan atau pusing
  • Napas jadi cepat atau pendek-pendek

Gejala kista ovarium di atas bisa jadi tanda kista telah pecah atau mengalami torsi. Apabila tidak segera ditangani medis, komplikasinya bisa berdampak serius.

Komplikasi kista ovarium

Kebanyakan kista ovarium bersifat jinak dan bisa hilang dengan sendirinya tanpa pertolongan medis.

Namun, di sejumlah kasus, dokter bisa mendeteksi ada massa kista ovarium yang bersifat kanker.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau