KOMPAS.com - Gangguan kepribadian narsistik adalah kondisi kesehatan mental dengan ciri-ciri yang mungkin termasuk kebutuhan yang berlebihan akan perhatian, rasa mementingkan diri sendiri, dan kurangnya empati.
Seseorang yang narsis mungkin terlalu peduli dengan penampilan mereka atau memiliki sedikit waktu untuk fokus pada orang lain.
Namun, hal ini bukanlah tanda bahwa seseorang pasti memiliki gangguan kepribadian narsistik (narcissistic personality disorder/NPD).
Pada dasarnya, setiap orang memiliki egoisme masing-masing meskipun kadarnya berbeda-beda.
Namun, orang dengan NPD merasa sulit untuk tidak fokus pada diri mereka sendiri dan mungkin tidak menyadari bahwa mereka melakukan ini.
Baca juga: Kenali Apa itu Body Shaming dan Efek Buruknya Pada Kesehatan Mental
NPD adalah kondisi jangka panjang yang secara signifikan mempengaruhi hubungan dan fungsi emosional seseorang.
Menurut American Psychiatric Association (APA), NPD didefinisikan sebagai gangguan kepribadian yang melibatkan pola kebutuhan akan kekaguman dan kurangnya empati terhadap orang lain.
Orang dengan NPD mungkin memiliki rasa mementingkan diri sendiri yang berlebihan.
Mereka sering kurang empati dan mungkin memiliki sedikit minat dalam mengembangkan hubungan intim dengan orang lain.
Sementara seseorang dengan NPD mungkin tampak terlalu percaya diri, mereka sering kali memiliki harga diri yang rendah.
Tergantung pada seberapa parah gangguan mereka, mereka mungkin bereaksi buruk ketika seseorang atau peristiwa menantang rasa superioritas mereka.
Sebuah studi tahun 2008 di Journal of Clinical Psychiatry memperkirakan bahwa 6,2 persen orang mengalami NPD di beberapa titik dalam hidup mereka.
Apabila dibandingkan, laki-laki jumlahnya lebih banyak daripada perempuan.
Studi ini juga melaporkan bahwa NPD secara signifikan lebih banyak dialami oleh kelompok berikut:
Melansir dari Medical News Today, ada beberapa tanda ketika seseorang mengidap NPD, yakni sebagai berikut.