Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makan Sehat Ternyata Tak Dapat Atasi Dampak Stres, Kok Bisa?

Kompas.com - 31/08/2021, 11:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Kita semua tahu bahwa pola makan baik berpengaruh positif pada kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Namun, tahukah Anda bahwa pola makan yang baik ternyata tidak ampuh melawan dampak stres pada tubuh.

Kita mungkin sering mendengar kalimat bahwa pikiran terkoneksi dengan raga kita. Jika pikiran kita baik, maka fisik atau raga kita pun juga akan dal kondisi baik-baik saja, begitupula sebaliknya.

Bahkan, tak sedikit kisah orang-orang yang berhasil melawan penyakit kronis dengan melakukan manajemen stres yang baik.

Baca juga: Cara Mengatasi Kesedihan dan Kehilangan karena Pandemi

Tinjauan riset

Nah, sebuah riset di tahun 2016 yang diterbitkan dalam Molecular Psychiatry ini akan turut menambah wawasan kita tentang dampak pikiran pada tubuh.

Dalam riset tersebut, peneliti menemukan bahwa stres bisa membuat manfaat dari pola makan sehat tidak berguna lagi.

Riset yang dilakukan oleh peneliti dai Ohio State University dilakukan dengan mengamati 58 wanita.

Para wanita yang berpartisipasi dalam riset tersebut diberi dua jenis makanan yang berbeda untuk dikonsumsi pada hari yang berbeda pula.

Di suatu waktu, para wanita diminta untuk mengonsumsi makanan tinggi lemak jenuh, jenis lemak yang meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.

Lalu di hari yang lain, para wanita diminta mengonsumsi makanan berbahan dasar nabati yang dianggap lebih menyehatkan.

"Ketika wanita tidak stres dan mereka mendapatkan makanan yang lebih sehat, respons peradangan mereka lebih rendah daripada saat mereka mengonsumsi makanan berlemak jenuh tinggi," ucap Janice Kiecolt-Glaser, selaku peneliti.

Apa yang diucapkan oleh sang peneliti tentu bukan hal yang mengejutkan karena kombinasi makanan sehat dan pikiran yang positi memang membawa dampak baik pada kesehatan. Namun, peneliti juga menemukan hal lain yang mengejutkan.

"Jika seorang wanita stres pada suatu hari ketika dia mendapat makanan sehat, tuhnya justru mengali respon peradangan, serupa saat kita mengonsumsi makanan tinggi lemak jenuh," ucapnya.

Baca juga: Waspadai Dampak Buruk Makan Mie Instan Pakai Nasi

Dengan kata lain, efek stres yang memicu respon peradangan di tubuh nampaknya tak bisa diatasi hanya dengan makan sehat.

Dalam riset tersebut, peneliti menemukan adanya beberapa penanda peradangan dalam tubuh saat sedang stres, termasuk protein C-reaktif atau CRP, meskipun para wanita dalam riset tersebut mengonsumsi makanan sehat.

Padahal, peradangan yang tinggi dapat meningkatan risiko berbagai penyakit kronis, termasuk penyakit kardiovaskular, diabetes tipe 2, radang sendi, beberapa jenis kanke

Hal ini membuktikan bahwa stres memang memberi efek negatif yang kuat pada tubuh kita.

Kita memang tidak bisa menghindari stres dalam kehidupan. Namun, kita bisa mengelola stres dengan baik agar tidak berdampak besar pada tubuh.

Salah satu cara mengelola stres adalah dengan melakan relaksasi. Anda bisa mencoba Home Health Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia 3 Teknik Relaksasi untuk Hempaskan Stres.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau