KOMPAS.com - Obesitas bukan sekadar tingginya kadar lemak di tubuh. Kondisi ini bisa meningkatkan risiko penyakit kronis seperti penyakit jantung, diabetes, tekanan darah tinggi, dan kanker tertentu.
Terdapat banyak hal yang membuat seseorang mengalami kesulitan menurunkan berat badan. Biasanya, obesitas bisa terjadi faktor keturunan, fisiologis dan lingkungan, yang dikombinasikan dengan pola makan yang buruk dan aktivitas fisik yang kurang.
Kabar baiknya, obesitas bisa dicegah dan diatasi hanya dengan menerapkan pola makan yang baik dan meningkatkan aktivitas fisik.
Baca juga: 6 Gejala Peradangan Otot Jantung (Miokoarditis) dan Penyebabnya
Indeks massa tubuh (BMI) sering digunakan untuk mendiagnosis obesitas. Seseorang bisa dikatakan mengalami obesitas ketika memiliki indeks massa tubuh di atasu 30.
Untuk mendapatkan angka indeks massa tubuh atau BMI, kita bisa membagi berat badan dalam kilogram dengan tinggi badan dalam meter kuadrat.
Bagi kebanyakan orang, BMI memberikan perkiraan lemak tubuh yang masuk akal. Namun, BMI tidak secara langsung mengukur lemak tubuh sehingga beberapa orang, seperti atlet berotot, mungkin memiliki BMI dalam kategori obesitas meskipun mereka tidak memiliki kelebihan lemak tubuh.
Obesitas juga bisa diukur dari lingkar pinggang. Untuk wanita, lingkar pinggang lebih dari 89 sentimeter bisa disebut obesitas.
Pada pria, lingkar pinggang di atas 102 sentimeter bisa dikategorikan dalam obesitas.
Orang dengan obesitas lebih mungkin mengembangkan sejumlah masalah kesehatan yang berpotensi serius, seperti berikut:
1. Penyakit jantung dan stroke
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.