Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/09/2021, 07:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Obesitas bukan sekadar tingginya kadar lemak di tubuh. Kondisi ini bisa meningkatkan risiko penyakit kronis seperti penyakit jantung, diabetes, tekanan darah tinggi, dan kanker tertentu.

Terdapat banyak hal yang membuat seseorang mengalami kesulitan menurunkan berat badan. Biasanya, obesitas bisa terjadi faktor keturunan, fisiologis dan lingkungan, yang dikombinasikan dengan pola makan yang buruk dan aktivitas fisik yang kurang.

Kabar baiknya, obesitas bisa dicegah dan diatasi hanya dengan menerapkan pola makan yang baik dan meningkatkan aktivitas fisik.

Baca juga: 6 Gejala Peradangan Otot Jantung (Miokoarditis) dan Penyebabnya

Kapan seseorang bisa disebut obesitas?

Indeks massa tubuh (BMI) sering digunakan untuk mendiagnosis obesitas. Seseorang bisa dikatakan mengalami obesitas ketika memiliki indeks massa tubuh di atasu 30.

Untuk mendapatkan angka indeks massa tubuh atau BMI, kita bisa membagi berat badan dalam kilogram dengan tinggi badan dalam meter kuadrat.

Bagi kebanyakan orang, BMI memberikan perkiraan lemak tubuh yang masuk akal. Namun, BMI tidak secara langsung mengukur lemak tubuh sehingga beberapa orang, seperti atlet berotot, mungkin memiliki BMI dalam kategori obesitas meskipun mereka tidak memiliki kelebihan lemak tubuh.

Obesitas juga bisa diukur dari lingkar pinggang. Untuk wanita, lingkar pinggang lebih dari 89 sentimeter bisa disebut obesitas.

Pada pria, lingkar pinggang di atas 102 sentimeter bisa dikategorikan dalam obesitas.

Komplikasi akibat diabetes

Orang dengan obesitas lebih mungkin mengembangkan sejumlah masalah kesehatan yang berpotensi serius, seperti berikut:

1. Penyakit jantung dan stroke

Obesitas membuat Anda lebih cenderung memiliki tekanan darah tinggi dan kadar kolesterol abnormal, yang merupakan faktor risiko penyakit jantung dan stroke.

2. Diabetes tipe 2

Obesitas dapat mempengaruhi cara tubuh menggunakan insulin untuk mengontrol kadar gula darah. Hal ini meningkatkan risiko resistensi insulin dan diabetes.

3. Jenis kanker tertentu

Obesitas dapat meningkatkan risiko kanker rahim, leher rahim, endometrium, ovarium, payudara, usus besar, rektum, kerongkongan, hati, kandung empedu, pankreas, ginjal dan prostat.

Baca juga: Mengompol

4. Masalah pencernaan

Obesitas meningkatkan kemungkinan mengembangkan mulas, penyakit kandung empedu dan masalah hati.

5. Sleep apnea
Orang dengan obesitas lebih mungkin mengalami sleep apnea, gangguan tidur yang berpotensi serius di mana pernapasan berulang kali berhenti dan dimulai saat tidur.

6. Osteoartritis

Obesitas meningkatkan tekanan pada sendi yang menahan beban sekaligus meningkatkan peradangan di dalam tubuh yang memicu osteoartritis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com