Kenali Apa itu Limfoma Maligna, Gejala, Penyebab, Cara Mengatasinya

KOMPAS.com - Limfoma maligna adalah pertumbuhan sel ganas atau kanker yang menyerang sistem limfatik tubuh.

Dilansir dari Docdoc, penyakit ini memengaruhi limfosit, yakni sejenis sel darah putih bagian dari sistem daya tahan tubuh.

Kelainan pada limfosit tersebut membuat pertumbuhan sel tak terkendali dan tumor jadi berkembang biak.

Baca juga: 11 Gejala Kanker Limfoma yang Perlu Diwaspadai

Selain itu, limfoma maligna juga dapat membuat tubuh penderitanya mudah sakit dan rawan terserang infeksi.

Berikut penjelasan lebih lanjut terkait gejala, penyebab, dan cara mengatasi limfoma maligna.

Gejala limfoma maligna

Melansir Healthline, terdapat beberapa gejala limfoma maligna yang jamak dirasakan penderitanya, antara lain:

• Kelenjar getah bening di leher, dada atas, bawah lengan, perut, atau paha membengkak
• Sering batuk
• Sesak napas
• Badan gampang lelah padahal tidak banyak aktivitas
• Sering berkeringat, terutama di malam hari
• Kulit gampang ruam dan gatal
• Kerap demam
• Berat badan turun padahal tidak sedang diet

Jika Anda mendapati kelenjar getah bening bengkak yang jadi gejala utama limfoma maligna, segera konsultasikan ke dokter. Terlebih jika disertai beberapa tanda penyakit di atas.

Baca juga: 7 Penyebab Kanker Limfoma, Bisa dari Infeksi sampai Implan Payudara

Penyebab limfoma maligna

Penyebab utama limfoma maligna tidak diketahui. Namun, para ahli menyebutkan ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan peluang seseorang terkena penyakit ini. Antara lain:

• Infeksi virus atau bakteri
• Sistem kekebalan tubuh melemah
• Sering terkena paparan bahan kimia berbahaya
• Perubahan atau mutasi gen

Anak-anak sampai kalangan lansia bisa terkena penyakit ini. Tapi, limfoma maligna tidak lazim menyerang anak-anak. Risiko terkena limfoma maligna meningkat seiring bertambahnya usia.

Baca juga: Penyakit Limfoma: Gejala, Penyebab, Cara Mengatasi

Cara mengatasi limfoma maligna

Cara mengobati limfoma maligna tergantung beberapa faktor. Di antaranya jenis limfoma, tingkat keganasan, stadium kanker saat diagnosis, usia, sampai kondisi kesehatan secara umum.