Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/09/2021, 12:00 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Dokter mengingatkan para atlet juga bisa mengalami obesitas atau kegemukan meski rutin berolahraga setiap hari.

Dokter Spesialis Keolahragaan, dr. Michael Triangto, Sp.KO., menyampaikan memang benar risiko obesitas lebih besar dialami oleh orang awam daripada atlet. Itu karena atlet memiliki porsi olahraga yang cenderung lebih banyak daripada orang-orang pada umumnya.

Tapi, menurut dia, kebiasaan olahraga ini tetap saja tidak bisa menjamin 100 persen bagi atlet untuk tidak mengalami obesitas. Hal itu didasarkan pada pola makan yang diterapkan para atlet.

Baca juga: Bepe Pensiun, Dokter Ingatkan Bahaya Obesitas dan Gangguan Jantung

Michael menyebut jika para atlet tidak bisa menjaga pola makan, mereka bukan tidak mungkin akan mengalami kegemukan.

Dia menjelaskan bahwa semakin berat latihan seorang atlet, maka jumlah porsi makan yang dibutuhkannya juga cenderung lebih banyak.

“Ketika atlet ini berolahraga berarti kan kalori dari makanan akan dibakar. Energi kemudian habis, dia lapar lagi, dan makan lagi. Dia latihan lebih berat kemudian energi habis lagi, makan lebih banyak lagi. Kalau makannya tidak terkontrol, atlet ini bisa gemuk,” jelas Michael saat diwawancarai Kompas.com, Rabu (15/9/2021).

Menurut dia, porsi makan atlet rata-rata juga bisa mencapai da 2-3 kali lipat lebih banyak dari kebanyakan orang.

Beberapa atlet bahkan bisa saja dituntut untuk mengonsumsi lebih banyak makanan, terutama makanan sumber protein karena menyesuaikan dengan jenis olahraga yang ditekuni.

“Setiap cabang olahraga berbeda untuk saran asupan kalorinya bagi atlet. Biasanya kami harapkan sekitar 4.000-6.000 kkal. Tapi lagi-lagi tidak bisa dipukul rata untuk setiap atlet. Misalnya, untuk atlet senam lantai dan balet, mereka kan cenderung tidak butuh banyak tambahan asupan makanan,” jelas dia.

Michael pun mendorong para atlet untuk bisa memahami kebutuhan makan masing-masing demi kesehatan.

Bahkan, lebih jauh, penerapan pola makan sesuai kebutuhan ini penting dilakukan oleh para atlet untuk menjaga prestasi mereka di masa depan.

“Ketika berat badan naik dan mengurangi performa, mereka bisa kalah lagi-kalah lagi. Belum lagi, mereka jadi berisiko lebih besar mengalami sejumlah penyakit terkait kegemukan,” tutur dia.

Baca juga: Awas! Obesitas Mengintai Para Mantan Atlet

Pentingnya pendidikan dasar kesehatan bagi atlet

Michael berpendapat pemahaman akan pemenuhan nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan atlet bukan hanya menjadi tanggung jawab atlet sendiri.

Menurut dia, para pengurus atau pelatih juga perlu turun tangan membantu para atlet.

Pengurus misalnya bisa bekerjasama dengan dokter untuk memastikan pola makan atlet sesuai kebutuhan dan nutrisi yang dikonsumsinya harus baik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com