Bahkan, lebih jauh, penerapan pola makan sesuai kebutuhan ini penting dilakukan oleh para atlet untuk menjaga prestasi mereka di masa depan.
“Ketika berat badan naik dan mengurangi performa, mereka bisa kalah lagi-kalah lagi. Belum lagi, mereka jadi berisiko lebih besar mengalami sejumlah penyakit terkait kegemukan,” tutur dia.
Baca juga: Awas! Obesitas Mengintai Para Mantan Atlet
Michael berpendapat pemahaman akan pemenuhan nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan atlet bukan hanya menjadi tanggung jawab atlet sendiri.
Menurut dia, para pengurus atau pelatih juga perlu turun tangan membantu para atlet.
Pengurus misalnya bisa bekerjasama dengan dokter untuk memastikan pola makan atlet sesuai kebutuhan dan nutrisi yang dikonsumsinya harus baik.
Michael menyampaikan pada dasarnya para atlet bukan hanya perlu mendapatkan pemahaman terkait pemenuhan nutrisi yang baik.
Dia memandang para atlet melainkan sedari awal seharusnya sudah mendapatkan pendidikan dasar tentang kesehatan secara umum. Ini termasuk mental untuk menjaga kesehatan secara terus-menerus.
Karena, menurut dia, atlet bisa mengalami obesitas bukan hanya karena mereka tidak tahu tentang batas asupan makanan yang harus dikonsumsi.
Tapi sebenarnya, bisa jadi ada atlet yang sebetulnya paham terkait pola makan sehat, namun memilih untuk mengingkarinya.
“Contohnya, ketika sudah juara, punya duit, para atlet ini belanja makanan mulu. Akhirnya, berat badan naik. Prestasi melorot. Jadi ini juga bisa jadi adalah persoalan mental yang tidak terbentuk dari awal,” tutur dia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.