Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/09/2021, 17:03 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com - Mengonsumsi suplemen vitamin adalah aktivitas yang jamak dilakukan orang-orang.

Jika Anda termasuk orang yang melakukannya juga, Anda sebaiknya tidak boleh sembarangan.

Anda tidak boleh mengonsumsi vitamin lebih dari yang direkomendasikan.

Baca juga: 9 Makanan yang Mengandung Vitamin B1 Tinggi

Petunjuk tentang dosis vitamin yang aman dikonsumsi biasanya telah tercantum pada wadah vitamin.

Sayangnya, banyak orang mungkin sering dibombardir dengan informasi kesehatan yang memberi tahu bahwa mengonsumsi vitamin tertentu dalam dosis tinggi bisa bermanfaat bagi kesehatan dalam banyak hal.

Padahal, mengonsumsi terlalu banyak nutrisi bisa malah berbahaya bagi kesehatan.

Sebelum mempelajari bahaya atau efek samping terlalu banyak minum vitamin, alangkah baik kita bisa mengenal lebih dalam dulu tentang jenis-jenis vitamin yang umum kita butuhkan setiap hari.

13 jenis vitamin yang diperlukan

Dilansir dari Medical News Today, agar berfungsi dengan baik, tubuh kita kurang lebih membutuhkan 13 jenis vitamin.

Dari jumlah ini, 9 vitamin di antaranya termasuk kategori vitamin yang larut dalam air dan 4 lainnya merupakan vitamin yang larut dalam lemak.

Berikut penjelasannya:

1. Vitamin yang larut dalam air

Vitamin yang larut dalam air memiliki karakteristik mudah dikeluarkan dari tubuh dan tidak mudah disimpan dalam jaringan.

Baca juga: 10 Makanan yang Mengandung Vitamin B Tinggi

Ada lebih banyak vitamin yang larut dalam air daripada vitamin yang larut dalam lemak.

Vitamin yang larut dalam air termasuk vitamin C, ditambah delapan vitamin B:

Karena vitamin yang larut dalam air tidak disimpan melainkan diekskresikan melalui urine, vitamin ini cenderung tidak menyebabkan masalah bahkan ketika dikonsumsi dalam dosis tinggi.

Namun, mengambil megadosis beberapa vitamin yang larut dalam air dapat menyebabkan efek samping yang berpotensi berbahaya.

Baca juga: 14 Makanan yang Mengandung Vitamin C Tinggi

Misalnya, mengonsumsi vitamin B6 dalam dosis sangat tinggi dapat menyebabkan kerusakan saraf yang tidak dapat diubah dari waktu ke waktu.

Sementara itu, mengonsumsi vitamin B3 dalam jumlah besar atau biasanya lebih dari 2 gram per hari dapat menyebabkan kerusakan hati.

2. Vitamin yang larut dalam lemak

Tidak seperti vitamin yang larut dalam air, vitamin yang larut dalam lemak tidak larut dalam air dan mudah disimpan di jaringan tubuh kita.

Ada empat vitamin yang larut dalam lemak, yakni:

Mengingat bahwa vitamin yang larut dalam lemak dapat menumpuk di dalam tubuh, nutrisi ini lebih cenderung menyebabkan toksisitas daripada vitamin yang larut dalam air.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com