Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Jenis Anemia yang Umum Terjadi pada Ibu Hamil

Kompas.com - 20/10/2021, 16:04 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Saat hamil, seorang wanita rentan mengalami anemia.

Ini karena selama kehamilan, tubuh wanita perlu memproduksi lebih banyak darah untuk mendukung pertumbuhan bayi.

Jika tidak memperoleh cukup zat besi atau nutrisi tertentu lainnya, tubuh ibu hamil mungkin tidak dapat memproduksi jumlah sel darah merah yang dibutuhkan untuk membuat darah tambahan ini.

Baca juga: 9 Gejala Anemia pada Ibu Hamil yang Perlu Diwaspadai

Ketika ibu hamil menderita anemia, darahnya berarti tidak memiliki cukup sel darah merah yang sehat untuk membawa oksigen ke jaringan tubuh sendiri maupun ke bayi yang dikandung.

Melansir Health Line, adalah normal bagi seorang wanita untuk mengalami anemia ringan saat memasuki masa kehamilan.

Tetapi, seorang wanita mungkin juga mengalami anemia yang lebih parah karena berbagai hal.

Anemia dapat membuat ibu hamil merasa lelah dan lemah.

Jika parah dan tidak diobati, anemia dapat meningkatkan risiko komplikasi serius pada ibu hamil.

Faktanya, anemia selama kehamilan dapat meningkatkan risiko terjadinya kelahiran prematur, berat badan lahir rendah pada bayi, dan bahkan kematian ibu.

Jenis-jenis anemia pada ibu hamil

Ada beberapa jenis anemia yang dapat berkembang selama kehamilan.

Jenis-jenis anemia pada ibu hamil ini kiranya penting dikenali karena bisa membantu dalam menentukan langkah pengobatan terbaik.

Baca juga: 8 Penyebab Anemia pada Ibu Hamil yang Perlu Diwaspadai

Dilansir dari WebMD, ada tiga jenis anemia yang umum terjadi pada ibu hamil.

Ini termasuk:

  • Anemia defisiensi besi
  • Anemia defisiensi folat
  • Kekurangan vitamin B12

Berikut penjelasan lebih lanjut mengapa jenis anemia pada ibu hamil tersebut dapat berkembang:

1. Anemia defisiensi besi

Jenis anemia ini terjadi ketika tubuh tidak memiliki cukup zat besi untuk menghasilkan jumlah hemoglobin yang cukup.

Hemoglobin adalah protein dalam sel darah merah yang berfungsi membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh.

Pada anemia defisiensi besi, darah tidak dapat membawa oksigen yang cukup ke jaringan di seluruh tubuh.

Kekurangan zat besi adalah penyebab paling umum dari anemia pada ibu hamil.

Baca juga: 10 Gejala Anemia Defisiensi Besi yang Perlu Diketahui

2. Anemia defisiensi folat

Folat adalah salah satu jenis vitamin B (vitamin B9) yang bisa ditemukan secara alami dalam makanan tertentu seperti sayuran berdaun hijau.

Tubuh membutuhkan folat untuk memproduksi sel-sel baru, termasuk sel darah merah yang sehat.

Selama kehamilan, wanita pada umumnya membutuhkan tambahan asupan folat.

Tetapi, terkadang ibu hamil tidak mendapatkan cukup folat dari makanan.

Ketika itu terjadi, tubuh tidak dapat membuat cukup sel darah merah normal untuk mengangkut oksigen ke jaringan di seluruh tubuh.

Pada ibu hamil, suplemen asam folat seringkali disarankan untuk dikonsumsi guna mendukung pemenuhan kebutuhan folat harian.

Kekurangan folat pada ibu hamil adalah kondisi yang tak boleh disepelekan.

Ini karena kekurangan folat dapat secara langsung berkontribusi pada jenis cacat lahir tertentu, seperti kelainan tabung saraf (spina bifida) dan berat badan lahir rendah.

Baca juga: 14 Makanan yang Mengandung Asam Folat Tinggi

3. Kekurangan vitamin B12

Tubuh membutuhkan vitamin B12 untuk membentuk sel darah merah yang sehat.

Ketika ibu hamil tidak mendapatkan cukup vitamin B12 dari makanan, tubuh mereka tidak dapat memproduksi cukup sel darah merah yang sehat.

Ibu hamil yang tidak makan daging, unggas, produk susu, dan telur memiliki risiko lebih besar mengalami kekurangan vitamin B12.

Kekurangan vitamin B12 ini juga tak boleh disepelekan.

Pasalnya, kekurangan vitamin B12 pada ibu hamil dapat juga menyebabkan cacat lahir, seperti kelainan tabung saraf, dan bisa menyebabkan persalinan prematur.

Kehilangan darah selama dan setelah melahirkan juga dapat menyebabkan anemia.

Seperti yang sudah disampaikan di atas, semua ibu hamil pada dasarnya berisiko mengalami anemia. Itu karena ibu hamil membutuhkan lebih banyak nutrisi, seperti zat besi dan asam folat dari biasanya.

Baca juga: 12 Makanan yang Mengandung Vitamin B12 Tinggi

Namun, perlu diwaspadai bahwa risikonya mungkin lebih tinggi jika ibu hamil memiliki kondisi berikut:

  • Sedang hamil anak kembar (lebih dari satu anak)
  • Memiliki dua kehamilan yang berdekatan
  • Muntah banyak karena morning sickness
  • Hamil usia muda
  • Tidak makan cukup makanan yang kaya akan zat besi
  • Pernah mengalami anemia sebelum hamil

Setiap ibu hamil yang mencurigai diri mengalami gejala anemia sangat dianjurkan untuk dapat segera berkonsultasi dengan dokter.

Dokter bisa membantu memastikan kondisi yang dialami ibu hamil dan memberikan saran pengobatan terbaik.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com