- Obat topikal, seperti krim dan salep yang mengandung anestesi atau obat penstabil saraf
- Obat oral antidepresan dan antikonvulsan, untuk mengatasi nyeri saraf
- Blok saraf, suntikan obat yang mengganggu sinyal pengirim rasa sakit dari saraf ke otak
- Terapi fisik, digunakan untuk pengobatan vulvodynia, tetapi tidak untuk penguatan otot
- Vestibulektomi, prosedur pembedahan untuk mengangkat jaringan di daerah yang terasa sakit
- Konseling
Komplikasi
Karena bisa menyakitkan, membuat frustrasi, serta bisa membuat hasrat seksual menurun, vulvodynia bisa menyebabkan masalah emosional.
Misalnya, rasa takut berhubungan seks dapat menyebabkan kejang pada otot-otot di sekitar vagina (vaginismus).
Komplikasi lain di antaranya:
- Kecemasan
- Depresi
- Gangguan tidur
- Disfungsi seksual
- Perubahan citra tubuh
- Masalah hubungan
- Kualitas hidup menurun
Pencegahan
Karena penyebabnya tidak diketahui, tidak ada cara pasti untuk mencegah vulvodynia.
Baca juga: 3 Tips Memilih Pelumas Vagina yang Aman
Namun, vulvodynia dapat dicegah dengan perubahan pola hidup sehat berikut:
- Gunakan deterjen yang sudah teruji aman pada kulit saat membersihkan pakaian dalam
- Gunakan tisu toilet tanpa pewangi
- Pilih celana dalam berbahan katun
- Hindari penggunaan krim atau sabun yang mengandung wewangian pada vagina
- Tidak berendam di kolam air panas atau kolam yang mengandung banyak klorin
- Selalu membilas vulva dengan air setelah buang air kecil dan berhubungan intim
- Mengenakan celana atau rok yang longgar dan sebisa mungkin tidak memakai stoking
- Menjaga vulva tetap kering dengan menghindari duduk lama dalam pakaian renang basah atau pakaian yang lembab
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.