Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Mengeluarkan Sperma Terlalu Sering Mengakibatkan Osteoporosis?

Kompas.com - 22/10/2021, 22:01 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Sejumlah pria bertanya-tanya, apakah mengeluarkan sperma terlalu sering bisa mengakibatkan osteoporosis?

Pertanyaan ini bisa muncul karena sebagian pria khawatir dengan intensitas ejakulasi yang terlalu sering atau jarang bisa berdampak pada kesehatan.

Simak penjelasan berikut untuk memahami kaitan antara seks dan osteoporosis.

Baca juga: 8 Penyebab Osteoporosis dan Faktor Risikonya

Apakah mengeluarkan sperma terlalu sering mengakibatkan osteoporosis?

Mengeluarkan sperma terlalu sering, baik dari berhubungan seks atau masturbasi, tidak mengakibatkan osteoporosis.

Hingga kini, belum ada bukti ilmiah yang menyebutkan bahwa mengeluarkan sperma terlalu sering bakal mengganggu kesehatan tulang.

Dilansir dari Medical News Today, mengeluarkan sperma bagi para pria justru memiliki sejumlah manfaat untuk kesehatan.

Antara lain dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan pembuluh darah, menghilangkan stres, atau meningkatkan suasana hati.

Namun, pria perlu mempertimbangkan kondisi tubuhnya terkait sering tidaknya ejakulasi.

Efek terlalu sering mengeluarkan sperma yang terkadang dialami pria yakni kelelahan atau tubuh kehabisan tenaga.

Baca juga: Mengeluarkan Sperma Setiap Hari, Apakah Sehat?

Kaitan antara seks dan osteoporosis pada pria

Hubungan antara seks dan osteoporosis sebenarnya terkait dengan hormon seks pria testosteron.

Fungsi hormon seks testosteron tak hanya mengontrol produksi sperma saja, tapi juga untuk merangsang pertumbuhan tulang.

Kadar hormon testosteron yang rendah dalam darah dapat menyebabkan osteoporosis atau tulang keropos.

Melansir Cleveland Clinic, ada beberapa penyebab kadar hormon testosteron rendah, antara lain:

  • Cedera yang menyebabkan aliran darah ke testis terganggu
  • Infeksi testis
  • Efek samping kemoterapi kanker
  • Gangguan metabolisme yang membuat tubuh kelebihan zat besi
  • Tumor kelenjar pituari
  • Efek samping sejumlah obat kanker dan steroid
  • Imbas konsumsi alkohol berlebihan
  • Penyakit sirosis hati
  • Gagal ginjal kronis
  • HIV/AIDS
  • Radang paru-paru
  • Sindrom kallman yang mengganggu kelenjar otak hipotalamus
  • Obesitas atau penurunan berat badan ekstrem
  • Diabetes tipe 2 yang tidak terkontrol
  • Penuaan
  • Hipotiroid yang tidak terkontrol
  • Cedera kepala
  • Paparan radiasi atau efek samping operasi otak

Dari sederet penyebab hormon testosteron rendah di atas, tidak ada yang menyebutkan bahwa penyebabnya karena intensitas mengeluarkan sperma atau ejakulasi yang terlalu sering.

Sehingga, mengeluarkan sperma terlalu sering tidak mengakibatkan osteoporosis.

Baca juga: Idealnya, Sperma Harus Keluar Berapa Kali dalam Seminggu?

Penyebab osteoporosis

Osteoporosis adalah penyakit yang ditandai berkurangnya massa tulang dan kerusakan struktur tulang, sehingga tulang jadi rapuh dan mudah parah.

Melansir laman resmi Perhimpunan Reumatologi Indonesia, penyebab osteoporosis bisa beragam.

Di antaranya efek samping penggunaan sejumlah obat seperti kortikosteroid, anti kejang, atau antasida dalam jangka panjang.

Selain itu, konsumsi alkohol secara berlebihan, merokok, kekurangan vitamin D, kekurangan kalsium, konsumsi minuman bersoda berlebihan juga bisa menyebabkan osteoporosis.

Penyakit osteoporosis bisa dihindari dengan mengontrol beberapa faktor risiko di atas.

Baca juga: 7 Makanan untuk Mencegah Osteoporosis

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau