Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

11 Gejala Kecemasan pada Anak yang Tidak Boleh Disepelekan

Kompas.com - 25/10/2021, 06:00 WIB
Galih Pangestu Jati

Penulis

KOMPAS.com - Kecemasan dapat dialami oleh orang-orang dari segala usia, termasuk anak-anak.

Sekitar 7,1 persen anak-anak berusia 3 hingga 17 tahun telah didiagnosis memiliki kecemasan, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).

Jika Anda melihat peningkatan rasa takut, stres, dan kekhawatiran pada anak, Anda mungkin bertanya-tanya apakah mereka menghadapi gangguan kecemasan atau tidak.

Baca juga: Bahaya Buat Kesehatan Mental, Kenali 7 Tanda Toxic Parent

 

Oleh karena itu, penting untuk mengenal gejala yang muncul ketika anak-anak mengalami kecemasan untuk membantu anak Anda mengatasi kecemasan yang dialaminya.

Gejala kecemasan pada anak

Melansir dari Healthline, gejala kecemasan pada anak adalah sebagai berikut:

  • ketakutan dan kekhawatiran yang berlebihan sering kali berhubungan dengan keluarga, sekolah, teman, atau aktivitas
  • khawatir tentang hal-hal yang belum terjadi
  • kepercayaan diri dan harga diri yang rendah
  • gejala fisik seperti sakit perut, sakit kepala, nyeri otot, atau ketegangan
  • kelelahan dan kegelisahan
  • sifat lekas marah
  • perubahan nafsu makan
  • kurang konsenterasi
  • iritabilitas dan ketidakmampuan untuk bersantai
  • susah tidur dan mimpi buruk
  • takut membuat kesalahan atau malu

Jenis-jenis kecemasan pada anak

Menurut Journal of American Academy of Child & Adolescent Psychiatry, anak-anak dapat mengalami gangguan kecemasan dalam fase perkembangan yang berbeda, berikut penjelasan lengkapnya.

Kecemasan umum

Gangguan kecemasan umum terjadi selama tahun-tahun sekolah, remaja, dan dewasa muda.

Selain gejala umum yang tercantum di atas, anak-anak dengan gangguan kecemasan umum sering menunjukkan tanda-tanda:

  • kekhawatiran yang tidak terkendali atau berlebihan terkait dengan aktivitas dan rutinitas sehari-hari
  • kekhawatiran yang tidak realistis tidak terfokus pada objek atau situasi tertentu
  • kekhawatiran tentang masa depan
  • kesulitan meminimalkan kekhawatiran
  • kebutuhan konstan untuk kepastian
  • kekhawatiran yang tidak biasa tentang memenuhi harapan keluarga, sekolah, atau teman

Baca juga: 7 Cara Jaga Kesehatan Mental Anak di Masa Pandemi

Kecemasan akan perpisahan

Kecemasan akan perpisahan sering muncul di tahun-tahun prasekolah. Tanda-tanda yang harus diperhatikan antara lain:

  • kekhawatiran atau kesusahan yang berlebihan ketika jauh dari atau berpikir tentang berada jauh dari pengasuh utama
  • menolak untuk pergi ke sekolah
  • kekhawatiran atau ketakutan ekstrem tentang tidur jauh dari rumah
  • tantrum atau panik saat berpisah dengan orang tua
  • kemelekatan

Bisu selektif adalah bentuk lain dari kecemasan yang melibatkan anak-anak yang tidak berbicara dalam situasi tertentu.

Misalnya, seorang anak mungkin berbicara dengan bebas dan sering di rumah tetapi tidak berbicara sama sekali saat dia di sekolah.

Kondisi ini biasanya muncul sebelum usia 10 tahun.

Fobia spesifik

Fobia spesifik dapat mempengaruhi anak-anak selama tahun-tahun usia sekolah. Tanda-tanda yang harus diperhatikan antara lain:

  • kekhawatiran atau ketakutan berlebihan yang diarahkan pada situasi tertentu, seperti prosedur gigi, melewati jembatan, atau berada di lift
  • ketakutan atau kekhawatiran yang berlebihan terhadap suatu objek seperti binatang, serangga, atau jarum

Kecemasan sosial

Kecemasan sosial umumnya muncul pada masa remaja awal sekitar usia 13 tahun. Tanda-tanda yang harus diwaspadai meliputi:

  • ketakutan atau kekhawatiran yang berlebihan dalam situasi sosial
  • takut dihakimi atau dievaluasi secara negatif oleh orang lain
  • menghindari situasi sosial dan sekolah
  • sedikit hubungan teman sebaya atau persahabatan di luar keluarga

Agorafobia

Agorafobia paling jelas ketika remaja dan dewasa muda.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com