Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Cara Mengatasi Postnasal Drip Sesuai Peyebabnya

Kompas.com - 26/10/2021, 16:04 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Tapi, perlu diperhatikan bahwa jangan pernah berhenti minum obat tanpa berdiskusi terlebih dahulu dengan dokter.

Selain itu, konsultasikan selalu dengan dokter sebelum memulai rencana konsumsi obat lain atau obat tambahan yang dianggap dapat mengatasi postnasal drip.

Hal ini penting untuk menghindari interaksi obat yang berbahaya.

Di sisi lain, alat humidifier dan neti pot bisa saja digunakan.

Sementara itu, sebaiknya hindari produk susu jika menemukan lendir di tenggorokan dalam kondisi kental, dan hindari makanan pedas jika lendirnya encer, serta selalu minum banyak air.

Baca juga: 11 Jenis Kontrasepsi Beserta Kelebihan dan Kekurangannya

5. Mengobati postnasal drip yang disebabkan oleh kelainan struktural (anatomi)

Postnasal drip dapat terjadi akibat kelainan pada struktur lain yang melibatkan hidung dan sinus.

Gejala biasanya berlangsung lebih lama dari beberapa minggu.

Dalam hal ini, seseorang kiranya harus menemui dokter spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan (THT) atau otolaryngologist untuk mengetahui apakah memerlukan pembedahan korektif dan untuk mendiskusikan cara menangani postnasal drip sampai kelainan dapat diperbaiki dengan pembedahan.

Operasi yang mungkin diperlukan, termasuk:

  • Deviated septum
  • Reseksi submukosa hidung
  • Pengurangan turbin
  • Bedah sinus

Baca juga: Ini Cara Membersihkan Telinga yang Tepat Menurut Dokter THT

6. Mengobati postnasal drip yang disebabkan oleh hormon

Perubahan kadar hormon tertentu dalam tubuh juga bisa menjadi penyebab postnasal drip.

Jika seorang wanita tengah hamil, jangan minum obat apa pun untuk mengobati postnasal drip tanpa persetujuan dari dokter.

Alat humidifier dan neti pot dapat digunakan dengan aman selama kehamilan.

Jika kadar hormon yang berfluktuasi disebabkan oleh kondisi lain, seperti menopause, sesorang dapat menggunakan perawatan rumahan umum untuk postnasal drip.

Tetapi, seseorang bisa juga menemui dokter untuk mendiskusikan pilihan seperti terapi penggantian hormon.

Baca juga: Keuntungan dan Kerugian Kontrasepsi Tubektomi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau