KOMPAS.com – Tubektomi atau ligasi tuba adalah bentuk kontrasepsi permanen pada wanita untuk mencegah kehamilan.
Tubektomi dilakukan dengan melibatkan operasi kecil di mana saluran tuba wanita dipotong atau ditutup.
Tujuannya, yakni menghentikan sperma dapat mencapai sel telur untuk membuahinya.
Baca juga: Keuntungan dan Kerugian Kontrasepsi Vasektomi
Melansir Health Line, tubektomi dapat dilakukan dengan anestesi umum baik dengan prosedur laparoskopi sederhana yang memakan waktu sekitar 30 menit atau prosedur bedah yang lebih kompleks (laparotomy mini) yang membutuhkan rawat inap selama satu atau dua hari.
Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai keduanya:
1. Tubektomi laparoskopi
Ini adalah prosedur paling umum yang dilakukan dalam metode tubektomi.
Dalam prosedur ini, akan dilakukan beberapa hal berikut:
Baca juga: 11 Jenis Kontrasepsi Beserta Kelebihan dan Kekurangannya
2. Laparotomi mini
Terkadang pendekatan bedah "terbuka" yang dikenal sebagai laparotomi mini mungkin diperlukan jika pendekatan laparoskopi tidak sesuai, seperti:
Dalam prosedur laparotomi mini, akan dilakukan beberapa hal berikut:
Dokter dapat membantu menentukan pilihan prosedur tubektomi yang terbaik bagi Anda.
Yang jelas, tubektomi selama ini terbukti sangat andal dan dalam banyak kasus dapat mencegah kehamilan, meski tidak 100 persen efektif.
Baca juga: 6 Cara Agar Hamil Anak Perempuan
Di mana, sekitar 1 dari 200 wanita yang menjalani tubektomi dilaporkan masih bisa hamil.
Hal ini mungkin terjadi apabila: