Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Cara Mengatasi Postnasal Drip Sesuai Peyebabnya

Kompas.com - 26/10/2021, 16:04 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Ada beberapa pilihan cara mengatasi postnasal drip yang dapat disesuaikan dengan penyebabnya.

Postnasal drip adalah lendir ekstra yang terasa di bagian belakang hidung dan tenggorokan yang disebabkan oleh kelenjar di area ini.

Orang dengan postnasal drip biasanya merasa harus berdeham lebih sering dari biasanya.

Baca juga: 10 Cara Mengobati Sakit Tenggorokan Secara Alami

Kelebihan lendir juga dapat menyebabkan beberapa gejala lain.

Melansir Medical News Today, hidung, tenggorokan, dan sinus pada dasarnya terus-menerus memproduksi lendir (mucus).

Lendir adalah zat kental dan licin yang membantu menjaga saluran udara agar tidak mengering sepanjang hari.

Udara yang dihirup manusia penuh dengan kuman, serbuk sari, dan polutan lingkungan lainnya.

Ketika udara masuk ke dalam tubuh, partikel-partikel ini dapat menimbulkan masalah jika tidak disaring.

Adalah tugas lendir untuk menjebak benda asing ini dan membantu menghilangkannya.

Lendir biasanya tidak diperhatikan. Ini tidak berbahaya saat bercampur dengan air liur sepanjang hari dan ditelan atau dihembuskan dari hidung.

Namun, jika tubuh memproduksi terlalu banyak lendir, hal itu menjadi lebih terlihat.

Ketika ini terjadi, seseorang mungkin merasakan lendir menetes ke bagian belakang tenggorokan. Inilah yang disebut dengan postnasal drip.

Baca juga: 10 Penyebab GERD yang Umum Terjadi

Selain sensasi lendir yang menetes di bagian belakang tenggorokan, gejala postnasal drip dapat meliputi:

  • Sakit tenggorokan atau tenggorokan terasa gatal
  • Perasaan mual yang disebabkan oleh lendir berlebih di perut
  • Sering berdeham
  • Meludah berlebihan atau menelan lendir
  • Nafas berbau tidak sedap
  • Batuk yang semakin parah di malam hari

Cara mengatasi postnasal drip

Perawatan postnasal drip akan tergantung pada penyebab kondisi tersebut.

Saat merawat postnasal drip di rumah, seseorang mungkin perlu sedikit memvariasikan perawatan tergantung pada apakah sekretnya kental atau encer.

Berikut ini adalah beberapa cara mengobati postnasal drip sesuai penyebabnya yang bisa dipertimbangkan:

1. Cara mengobati postnasal drip yang disebabkan alergi

Seseorang mungkin akan memperhatikan bahwa dirinya mengalami postnasal drip selama musim-musim tertentu.

Baca juga: Alergi: Gejala, Penyebab, Faktor Risiko, dan Cara Mengobati

Merangkum Verywell Healht, berikut ini adalah beberapa pilihan cara mengatasi postnasal drip yang disebabkan oleh alergi:

  • Cobalah antihistamin, seperti diphenhydramine atau loratadine
  • Jika tahu apa yang menyebabkan alergi, hindari pemicunya
  • Jika tidak tahu apa yang menjadi penyebab alergi, ahli alergi atau imunologi dapat dimintai bantuan untuk menentukan penyebabnya dan mendiskusikan kemungkinan pengobatan alergi jangka panjang
  • Jika menderita alergi serbuk sari, tutup jendela selama musim serbuk sari, dan mandilah setelah masuk ke dalam ruangan untuk menghilangkan serbuk sari yang mungkin menempel di pakaian atau rambut
  • Dekongestan, seperti pseudoephedrine oles mungkin dapat digunakan
  • Nasal spray atau obat semprot hidung

2. Cara mengobati postnasal drip yang disebabkan oleh infeksi

Postnasal drip juga dapat disebabkan oleh infeksi, termasuk common cold (selesma), respiratory syncytial virus (RSV), influenza, atau sinusitis.

Berikut adalah beberapa pilihan cara mengatasi postnasal drip yang disebabkan oleh infeksi:

  • Dekongestan, termasuk pseudoephedrine, phenylephrine, dan oxymetazoline dimungkinkan dapat membantu. Tapi, seperti disebutkan sebelumnya, hindari penggunaan produk ini selama lebih dari tiga hari untuk mencegah rebound congestion (memburuknya nasal kongesti). Dekongestan sangat membantu bagi kebanyakan orang dewasa, tetapi tidak boleh digunakan pada anak-anak
  • Minumlah air atau cairan lain sebanyak mungkin
  • Uap gosok atau produk lain yang mengandung mentol, termasuk obat batuk, dapat membantu, tetapi hanya gunakan sesuai resep. Produk ini tidak untuk digunakan dengan anak kecil
  • Alat humidifier dan nasal saline dapat mengencerkan lendir

Postnasal drip yang disebabkan oleh infeksi bakteri perlu dapat diatasi dengan antibiotik resep dokter.

Baca juga: 16 Penyakit pada Manusia yang Disebabkan oleh Virus

3. Cara mengobati postnasal drip yang disebabkan oleh refluks asam lambung (GERD)

Gastroesophageal reflux disease (GERD) atau refluks asam lambung kronis dapat menjadi penyebab postnasal drip.

GERD adalah suatu kondisi di mana asam dari lambung naik atau bocor ke kerongkongan.

Gejala GERD biasanya lebih buruk terjadi pada malam hari karena gravitasi membuat asam lambung lebih mudah mengaliri erongkongan dan bagian belakang tenggorokan.

Asam lambung sangat mengiritasi jaringan di luar lambung.

Iritasi pada bagian belakang tenggorokan dan kerongkongan akibat asam lambung bisa menyebabkan postnasal drip.

Selain itu, hal itu juga bisa menyebabkan keluhan, seperti:

  • Sakit tenggorokan
  • Radang tenggorokan
  • Batuk terus-menerus

Berikut adalah beberapa pilihan cara mengatasi postnasal drip yang disebabkan oleh GERD:

  • Cobalah antasida yang dijual bebas
  • Jangan makan sebelum tidur
  • Hindari makanan pemicu, seperti cokelat, soda, atau makanan pedas
  • Tidur dalam posisi tinggi alih-alih berbaring datar
  • Jika refluks asam lambung berlanjut, temui dokter

Baca juga: 9 Cara Mencegah Asam Lambung Naik ke Kerongkongan

4. Cara mengobati postnasal drip yang disebabkan oleh obat-obatan

Obat-obatan tertentu sepeti pil KB atau obat tekanan darah diketahui dapat memiliki efek samping berupa postnasal drip.

Pada kasus ini, berhenti minum obat tersebut adalah satu-satunya cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi postnasal drip.

Tapi, perlu diperhatikan bahwa jangan pernah berhenti minum obat tanpa berdiskusi terlebih dahulu dengan dokter.

Selain itu, konsultasikan selalu dengan dokter sebelum memulai rencana konsumsi obat lain atau obat tambahan yang dianggap dapat mengatasi postnasal drip.

Hal ini penting untuk menghindari interaksi obat yang berbahaya.

Di sisi lain, alat humidifier dan neti pot bisa saja digunakan.

Sementara itu, sebaiknya hindari produk susu jika menemukan lendir di tenggorokan dalam kondisi kental, dan hindari makanan pedas jika lendirnya encer, serta selalu minum banyak air.

Baca juga: 11 Jenis Kontrasepsi Beserta Kelebihan dan Kekurangannya

5. Mengobati postnasal drip yang disebabkan oleh kelainan struktural (anatomi)

Postnasal drip dapat terjadi akibat kelainan pada struktur lain yang melibatkan hidung dan sinus.

Gejala biasanya berlangsung lebih lama dari beberapa minggu.

Dalam hal ini, seseorang kiranya harus menemui dokter spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan (THT) atau otolaryngologist untuk mengetahui apakah memerlukan pembedahan korektif dan untuk mendiskusikan cara menangani postnasal drip sampai kelainan dapat diperbaiki dengan pembedahan.

Operasi yang mungkin diperlukan, termasuk:

  • Deviated septum
  • Reseksi submukosa hidung
  • Pengurangan turbin
  • Bedah sinus

Baca juga: Ini Cara Membersihkan Telinga yang Tepat Menurut Dokter THT

6. Mengobati postnasal drip yang disebabkan oleh hormon

Perubahan kadar hormon tertentu dalam tubuh juga bisa menjadi penyebab postnasal drip.

Jika seorang wanita tengah hamil, jangan minum obat apa pun untuk mengobati postnasal drip tanpa persetujuan dari dokter.

Alat humidifier dan neti pot dapat digunakan dengan aman selama kehamilan.

Jika kadar hormon yang berfluktuasi disebabkan oleh kondisi lain, seperti menopause, sesorang dapat menggunakan perawatan rumahan umum untuk postnasal drip.

Tetapi, seseorang bisa juga menemui dokter untuk mendiskusikan pilihan seperti terapi penggantian hormon.

Baca juga: Keuntungan dan Kerugian Kontrasepsi Tubektomi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau