Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Disepelekan, Kenali 6 Bahaya Sering Menahan Kencing

Kompas.com - 30/10/2021, 10:00 WIB
Galih Pangestu Jati

Penulis

KOMPAS.com - Entah karena hari yang sibuk di tempat kerja atau film yang menegangkan, sering kali orang menahan keinginan untuk buang air kecil.

Namun, ternyata terlalu sering menahan kencing dapat berdampak buruk pada kandung kemih.

Melansir dari Medical News Today, menunda pergi ke kamar mandi secara teratur tidak dianjurkan.

Pada orang dewasa yang sehat, sesekali menahan kencing tidak akan menimbulkan masalah, tetapi mungkin ada beberapa efek yang tidak diinginkan jika menjadi kebiasaan.

Baca juga: 8 Penyebab Kencing Darah Bisa Jadi Tanda Penyakit Apa Saja

Ketika kandung kemih terisi sekitar setengahnya dengan cairan, ia mengirimkan sinyal ke otak bahwa sudah waktunya untuk buang air kecil.

Otak menciptakan keinginan untuk buang air kecil sambil menyuruh kandung kemih untuk menahan.

Tidak ada aturan keras tentang bagaimana dan kapan aman menahan buang air kecil.

Beberapa orang mungkin lebih rentan terhadap efek samping daripada yang lain.

Di bawah ini, kami melihat lima kemungkinan efek samping karena terlalu sering menahan kencing.

1. Sakit

Orang yang secara teratur mengabaikan keinginan untuk buang air kecil mungkin merasakan sakit di kandung kemih atau ginjal.

Ketika seseorang akhirnya mencapai kamar mandi, buang air kecil juga bisa terasa sakit.

Otot-otot juga mungkin tetap sebagian mengepal setelah urine dilepaskan. Kondisi ini dapat menyebabkan kram panggul.

2. Infeksi saluran kemih

Dalam beberapa kasus, menahan kencing terlalu lama dapat menyebabkan bakteri berkembang biak.

Hal ini dapat menyebabkan infeksi saluran kemih (ISK).

Tidak ada penelitian yang menunjukkan bahwa menahan kencing menyebabkan ISK, tetapi banyak dokter menyarankan untuk menghindarinya, terutama jika seseorang memiliki riwayat ISK yang sering.

Orang yang tidak minum cukup cairan lebih mungkin mengalami ISK karena kandung kemih tidak memberi tahu tubuh untuk cukup sering buang air kecil.

Hal ini dapat menyebabkan bakteri menyebar melalui saluran kemih, yang menyebabkan infeksi.

Gejala ISK meliputi:

  • perasaan terbakar atau menyengat saat buang air kecil
  • nyeri di panggul atau perut bagian bawah
  • dorongan konstan untuk mengosongkan kandung kemih
  • urine yang kuat atau berbau busuk
  • urine keruh dan tidak berwarna
  • urine berwarna gelap secara konsisten
  • kencing berdarah

Baca juga: 3 Cara Mengobati Kencing Batu

3. Peregangan kandung kemih

Dalam jangka panjang, menahan kencing secara teratur dapat menyebabkan kandung kemih meregang.

Ini mungkin membuat kandung kemih sulit atau tidak mungkin untuk berkontraksi dan mengeluarkan kencing secara normal.

Jika seseorang memiliki kandung kemih yang meregang, tindakan ekstra, seperti kateter, mungkin diperlukan.

4. Kerusakan otot dasar panggul

Sering menahan air seni dapat membahayakan otot-otot dasar panggul.

Salah satu otot ini adalah sfingter uretra, yang menjaga uretra tetap tertutup, untuk mencegah urine bocor keluar.

Merusak otot ini bisa menyebabkan inkontinensia urine.

Melakukan latihan dasar panggul seperti Kegel dapat membantu memperkuat otot-otot ini dan mencegah kebocoran atau memperbaiki kehilangan otot.

5. Batu ginjal

Menahan kencing dapat menyebabkan batu ginjal terbentuk pada orang dengan riwayat kondisi tersebut, atau orang yang memiliki kandungan mineral tinggi dalam urinenya.

Kencing sering mengandung mineral, seperti asam urat dan kalsium oksalat.

Baca juga: 10 Gejala Kencing Batu dan Cara Mengatasinya

6. Efek lainnya

Beberapa kondisi medis yang sudah ada sebelumnya dapat menyebabkan retensi urine.

Kondisi ini biasanya tidak disengaja dan cenderung tidak diperhatikan, tetapi dapat menyebabkan komplikasi serupa.

Pembesaran prostat, melemahnya otot kandung kemih, atau kerusakan saraf di sistem kemih dapat menghalangi aliran urine atau menyebabkan tubuh menahannya.

Orang dengan gangguan ginjal mungkin juga ingin menghindari menahan kencing untuk mencegah kemungkinan komplikasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com