KOMPAS.com - Keracunan makanan adalah keluhan yang disebabkan oleh konsumsi makanan atau minuman yang mengandung bakteri, virus, atau parasit merugikan.
Meskipun banyak makanan mengandung organisme yang berpotensi membahayakan, biasanya organisme tersebut dapat dimusnahkan selama proses memasak.
Tapi, jika Anda tidak mempraktikkan kebersihan yang baik dan metode penyimpanan makanan yang tepat, seperti tidak rajin mencuci tangan dan menyimpan daging mentah di dasar lemari es secara benar, makanan yang dimasak pun dapat terkontaminasi dan membuat Anda sakit.
Baca juga: Beda Gejala Sakit Perut Akibat Virus dan Keracunan Makanan
Mengonsumsi makanan yang mengandung toksin beracun juga bisa menyebabkan keracunan makanan.
Gejala sembelit penting dikenali untuk mendukung upaya diagnosis dini dan pengobatan sesegera mungkin gangguan pencernaan ini.
Racun ini secara alami dapat ditemukan dalam makanan, seperti beberapa spesies jamur atau diproduksi oleh bakteri dalam makanan yang telah membusuk.
Karena ada banyak jenis organisme yang dapat menyebabkan keracunan makanan, gejala dan tingkat keparahannya dapat bervariasi.
Selain itu, jeda waktu antara makan dan munculnya gejala keracunan makanan pada masing-masing orang juga dapat berlainan, yakni bisa beberapa jam hingga beberapa hari.
Maka dari itu, terkadang cukup sulit untuk bisa mengidentifikasi makanan yang menjadi penyebab keracunan.
Namun, beberapa makanan telah teridentifikasi memiliki risiko yang lebih besar untuk dapat mengakibatkan keracunan makanan daripada makanan lainnya.
Baca juga: 12 Makanan yang Baik untuk Pencernaan
Makanan yang dimaksud tersebut, termasuk:
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.