Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/10/2020, 12:15 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com - Sakit perut atau rasa tidak nyaman pada perut setelah makan memiliki banyak penyebab.

Jika sakit perut terjadi setelah makan lalu hilang, biasanya disebabkan oleh faktor makanan.

Sementara, jika seseorang menderita sakit perut setelah makan dan menemukan gejala lain atau ketidaknyamanan tidak juga reda meski telah melakukan perubahan pada pola makan, itu mungkin disebabkan oleh kondisi medis.

Baca juga: 10 Penyebab Sakit Perut yang Perlu Diwaspadai dan Cara Mengatasinya

Merangkum Medical News Today, berikut ini adalah beragam kemungkinan penyebab sakit perut setelah makan baik dari faktor makanan, kondisi medis, maupun faktor lainnya yang dapat diwaspadai:

Faktor makanan

1. Keracunan makanan

Salah satu gejala utama keracunan makanan adalah sakit perut.

Gejala lainnya termasuk:

  • Muntah
  • Diare
  • Lemas atau kekurangan energi
  • Suhu badan tinggi

Gejala ini biasanya akan muncul beberapa jam setelah makan.

Namun, gejalanya bisa bertahan atau berlangsung hingga beberapa hari.

Pada kondisi tertentu, penderita keracunan makanan dapat dirawat di rumah hanya dengan istirahat dan pemberian cukup cairan.

Tapi, pada kasus lain, penderita bisa direkomendasikan untuk mendapatkan perawatan di rumah sakit.

Baca juga: Beda Gejala Sakit Perut Akibat Virus dan Keracunan Makanan

2. Konsumsi makanan asam

Makanan asam yang bisa mengiritasi lambung, seperti jus buah, keju olahan, dan tomat.

Menemukan alternatif, seperti mengganti jus buah dengan air atau teh, dapat membantu mengurangi sakit perut.

3. Angin yang terjebak

Angin yang terperangkap di saluran pencernaan bisa menyebabkan ketidaknyamanan.

Perut mungkin terasa menggelembung dan tidak nyaman, atau mungkin ada rasa sakit yang menusuk.

Minuman manis dan makanan tertentu bisa menyebabkan perut kembung dan begah.

Ini termasuk:

  • Bawang
  • Kacang polong
  • Kubis
  • Brokoli

Jika seseorang mengunyah permen karet, menghisap permen, atau makan dengan mulut terbuka, hal itu dapat menyebabkan mereka menelan udara dan menyebabkan perut kembung.

Baca juga: 10 Cara Mengatasi Perut Kembung Secara Alami dan dengan Bantuan Obat

4. Makan makanan pedas

Cabai sering digunakan untuk membumbui makanan pedas.

Di mana, cabai mengandung capsaicin, bahan kimia yang menyebabkan sensasi panas atau terbakar.

Capsaicin dapat mengiritasi bagian sensitif tubuh, termasuk perut.

Baca juga: 6 Manfaat Makanan Pedas, Redakan Pilek hingga Cegah Penyakit Jantung

5. Gangguan pencernaan

Seseorang bisa mengalami gangguan pencernaan setelah makan atau minum.

Selain sakit perut, mereka mungkin akan merasakan perut kembung atau mual.

Seperti diketahui, lambung mengandung asam untuk memecah makanan.

Terkadang, asam ini bisa mengiritasi lapisan lambung dan menyebabkan gangguan pencernaan.

Makanan kaya lemak, kafein, minuman manis, dan alkohol dapat memperburuk gangguan pencernaan.

Baca juga: 9 Macam Gangguan Pencernaan dan Cara Mengobatinya

6. Konsumsi minuman mengandung kafein

Kafein adalah stimulan yang ditemukan dalam teh dan kopi. Ini bisa mengiritasi perut dan menyebabkan ketidaknyamanan bagi sebagian orang.

Untuk menghindari sakit perut, orang bisa memilih alternatif kopi dan teh untuk membantu tubuh tetap terhidrasi di pagi, siang, atau malah hari.

Baca juga: Benarkah Minum Kopi Bisa Sebabkan Asam Urat?

7. Konsumsi alkohol

Minuman beralkohol bisa menyebabkan kembung.

Alkohol juga dapat memperparah sakit perut.

Jika seseorang mengurangi jumlah alkohol yang mereka minum, hal itu dapat memberikan banyak manfaat bagi kesehatan.

8. Alergi atau intoleransi makanan

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau