KOMPAS.com - Virus Corona kembali bermutasi menjadi varian yang lebih menular dari sebelumnya.
Berdasarkan data WHO, varian baru virus Corona ini pertama kali ditemukan di Afrika Selatan pada 24 November 2021.
Varian B.1.1.529 atau yang dikenal dengan nama varian Omicron ini dianggap lebih berbahaya dari varian delta.
Selain menyebar lebih cepat, risiko infeksi ulang dari varian Omicron ini juga lebih tinggi.
Baca juga: Trypophobia
Tulio de Oliveira memimpin Center for Epidemic Response & Innovation di Afrika Selatan mengatakan bahwa varian Omicorn sangat menular
Ilivie juga mengatakan bahwa proses penyabaran varian Micorn ini sangat cepat. Data WHO juga mengatakan bahwa varian ini mengadung lebih dari 30 lonjakan protein.
Hal ini menunjukan bahwa varian Omicorn lebih cepat berkembang daripada varian sebelumnya.
varian Omicorn diketahui telah menyebar di beberapa negara seperti Israel, Belgia, Inggris, Jerman, Republik Ceko, dan Hong Kong.
Varian tersebut terdeteksi pada beberapa wisatawab, baik selama pengujian pra-perjalanan rutin atau karantina pasca-kedatangan.
Bahkan, wisatawan yang telah mendapatkan vaksinasi dosis lengkap bisa terinfeksi varian baru ini.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.