KOMPAS.com - Anak-anak, termasuk balita, korban erupsi Semeru adalah kelompok rentan yang perlu dilindungi dari imbas bencana alam ini.
Melansir siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (6/12/20210), Tim Satgas Bencana Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebutkan, terdapat beberapa masalah kesehatan pada anak yang perlu diwaspadai di wilayah terdampak erupsi, antara lain:
- Infeksi saluran pernapasan atas
- Diare
- Iritasi mata
- Iritasi kulit
- pneumonia
Penyakit tersebut umumnya muncul di hari ketiga sampai kelima selang terjadinya gunung meletus.
Baca juga: Vaksin Covid-19 untuk Anak Mulai Berlaku, Berikut Rekomendasi IDAI
Rekomendasi IDAI untuk melindungi anak dari bahaya erupsi Semeru
Untuk memimalkan risiko kesehatan anak terdampak erupsi Gunung Semeru, IDAI membagikan saran bagi para orangtua di wilayah terdampak bencana ini, antara lain:
- Orangtua harus tetap memantau dan mematuhi peringatan dari pemerintah selama terjadi bencana. Bila dianjurkan oleh pemerintah untuk segera mengungsi, segera lakukan
- Orangtua sebaiknya memantau kualitas udara di lingkungannya, terutama yang terkena abu vulkanik
- Anak sebaiknya bermain dan beraktivitas di dalam ruangan. Cegah anak beraktifitas di luar ruangan untuk menghindari paparan udara yang tercampur abu vulkanik berlebihan
- Agar anak tidak bosan saat beraktivitas di dalam ruangan, orangtua atau anggota keluarga lain mengajak anak bermain atau membuat aktivitas bermain di dalam ruangan
- Orangtua sebaiknya rutin memberisihkan ruangan untuk meminimalkan paparan abu vulkanik di dalam ruangan
- Jika ada anggota keluarga perlu ke luar rumah untuk urusan mendesak, pastikan untuk mengenakan masker
- Abu letusan gunung berapi dapat menimbulkan iritasi kulit, maka anak-anak sebaiknya menggunakan pakaian lengan panjang dan celana panjang agar kulitnya tidak terpapar abu vulkanik
- Selain melindungi tubuh anak dari debu dengan baju tertutup, pakaikan masker pada anak yang sudah bisa menggunakan masker. Selain melindungi anak dari paparan debu vulkanik, menggunakan masker dengan benar juga bisa mencegah penularan Covid-19 selama di pengungsian
- Untuk mencegah iritasi mata akibat abu letusan yang pekat, maka anak bisa menggunakan kacamata
- Sebelum mengungsi, orangtua sebaiknya menyiapkan obat-obatan emergensi, dan perlengkapan emergensi dalam satu tas darurat
- Hindari mengungsi di daerah hilir letusan, dan sebaiknya mengungsi di posko aman yang sudah ditetapkan pemerintah
- Orangtua diimbau disiplin dan mengajak anak disiplin menjaga protokol kesehatan selama di pengungsian
Para orangtua yang tinggal di seputar wilayah terdampak erupsi Gunung Semeru sebaiknya menjalankan rekomendasi IDAI di atas. Dengan begitu, risiko kesehatan pada anak bisa diminimalkan.
Baca juga: IDAI Minta Pengawasan dan Evaluasi Sekolah Tatap Muka Dioptimalkan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.