KOMPAS.com - Sejak sekitar 2700 SM, teh telah dikenal di dunia. Tepatnya, teh mulai dikenal di China sebagai salah satu ramuan obat yang kemudian bergeser menjadi minuman.
Selama ribuan tahun itu teh menjadi minuman obat yang diperoleh dengan merebus daun segar dalam air, seperti yang dikutip dari Britannica.
"Teh dimulai sebagai obat dan berkembang menjadi minuman," tulis Okakura Kakuzo, cendekiawan Jepang abad ke-19, dalam bukunya yang terkenal "The Book of Tea", seperti dikutip dari Medical News Today.
Di dalam bukunya, Kakuzo berbicara panjang lebar tentang sejarah teh dan filosofi upacara minum teh tradisional Jepang.
Baca juga: 4 Teh Herbal yang Bisa Mengatasi Sembelit
Ia mengatakan bahwa penelitian modern tentang sejarah minum teh di dunia menegaskan bahwa minuman ini pada awalnya dikonsumsi lebih sedikit untuk kesenangan, menyerukan peminum untuk menyesap perlahan dan menikmati.
Sebaliknya yang diungkapkan oleh Prof Victor Henry Mair dari Universitas Pennsylvania di Philadelphia dalam buku "The True History of Tea".
“Teh adalah minuman nabati yang telah terbukti memiliki banyak khasiat bergizi,” kata Vicki Shanta Retelny, RDN, penulis "The Essential Guide to Healthy Healing Foods" yang berbasis di Chicago.
“Sebagai minuman hangat atau dingin yang menenangkan, teh mengandung senyawa tanaman yang disebut polifenol, yang merupakan antioksidan yang memberi teh manfaat obat," terangnya.
Misalnya, fitokimia (polifenol nabati dalam teh) dapat berperan dalam mencegah atau menunda kerusakan sel dan melindungi sel dari zat penyebab kanker, menurut Mayo Clinic.
Jenis teh yang paling umum dikenal adalah teh hitam, hijau, dan oolong, meski ada lebih banyak lagi macam teh dari seduhan herbal serta rempah-rempah.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.