Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Cara Meningkatkan Hemoglobin dalam Darah

Kompas.com - 08/12/2021, 20:00 WIB
Galih Pangestu Jati

Penulis

KOMPAS.comHemoglobin adalah protein yang ditemukan dalam sel darah merah.

Sel-sel ini bertanggung jawab untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh.

Selain mengangkut oksigen, hemoglobin membawa karbon dioksida keluar dari sel dan masuk ke paru-paru.

Karbon dioksida kemudian dilepaskan saat seseorang mengembuskan napas.

Baca juga: 17 Penyebab Sel Darah Putih Tinggi, Bisa Tanda Infeksi sampai Kanker

 

Seseorang yang memiliki hemoglobin yang rendah dapat menyebabkan tubuh kesulitan untuk melakukan fungsi tersebut.

Namun, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan hemoglobin dalam darah, seperti dilansir dari Medical News Today.

1. Meningkatkan asupan zat besi

Seseorang dengan kadar hemoglobin yang rendah dapat mengonsumsi makanan dengan zat besi yang tinggi.

Zat besi bekerja untuk meningkatkan produksi hemoglobin, yang juga membantu membentuk lebih banyak sel darah merah.

Makanan kaya zat besi meliputi:

  • daging dan ikan
  • produk kedelai, termasuk tahu dan edamame
  • telur
  • buah-buahan kering, seperti kurma dan buah ara
  • brokoli
  • sayuran berdaun hijau, seperti kangkung dan bayam
  • kacang hijau
  • kacang-kacangan dan biji-bijian
  • selai kacang

2. Meningkatkan asupan folat

Folat adalah jenis vitamin B yang berperan penting dalam produksi hemoglobin.

Tubuh menggunakan folat untuk memproduksi heme, yakni komponen hemoglobin yang membantu membawa oksigen.

Jika seseorang tidak mendapatkan cukup folat, sel darah merahnya tidak akan dapat matang, yang dapat menyebabkan anemia defisiensi folat dan kadar hemoglobin yang rendah.

Sumber folat yang baik meliputi:

  • daging sapi
  • bayam
  • Nasi
  • kacang kacangan
  • kacang polong hitam
  • kacang merah
  • alpukat
  • selada

Baca juga: 12 Penyebab Pembekuan Darah di Otak

3. Memaksimalkan penyerapan zat besi

Makanan kaya vitamin C, seperti buah jeruk, stroberi, dan sayuran berdaun hijau, dapat meningkatkan jumlah zat besi yang diserap. 

VSelain itu, vitamin A dan beta-karoten dapat membantu tubuh dalam menyerap dan menggunakan zat besi.

Makanan yang kaya vitamin A antara lain:

  • ikan
  • hati
  • labu
  • ubi jalar
  • kangkung dan sawi

Makanan tinggi beta-karoten termasuk buah-buahan dan sayuran berwarna kuning, merah, dan oranye, seperti:

  • wortel
  • ubi jalar
  • labu
  • melon
  • mangga

Sementara suplemen vitamin A dapat membantu tubuh untuk memproses zat besi, vitamin ini berbahaya jika dikonsumsi terlalu banyak.

Kelebihan vitamin A dapat menyebabkan kondisi yang dikenal sebagai hipervitaminosis A.

Hal ini dapat menyebabkan gejala seperti nyeri tulang dan sendi, sakit kepala parah, dan peningkatan tekanan di dalam otak.

Baca juga: 7 Gejala Pembekuan Darah di Otak yang Perlu Diwaspadai

4. Mengonsumsi suplemen zat besi

Dokter juga mungkin menyarankan seseorang dengan kadar hemoglobin yang sangat rendah untuk mengonsumsi suplemen zat besi.

Dosis tergantung pada tingkat hemoglobin yang dimiliki seseorang.

Penting untuk dicatat bahwa terlalu banyak zat besi bisa berbahaya.

Kondisi ini dapat menyebabkan hemochromatosis, yang dapat menyebabkan penyakit hati dan efek samping seperti sembelit, mual, dan muntah.

Suplemen akan menyebabkan kadar zat besi meningkat secara bertahap selama beberapa minggu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau