Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

13 Penyebab Menstruasi Tidak Teratur, Tidak Bisa Disepelekan

Kompas.com - 09/12/2021, 06:00 WIB
Galih Pangestu Jati

Penulis

KOMPAS.com - Memiliki menstruasi yang tidak teratur bagi sebagian orang merupakan hal yang umum.

Namun, perlu diingat bahwa menstruasi yang tidak teratur juga bisa berasal dari kondisi kesehatan yang mendasarinya.

Dokter menganggap seseorang mengalami menstruasi yang tidak teratur jika siklusnya lebih lama dari 38 hari, atau jika panjang setiap siklus bervariasi lebih dari 7-9 hari.

Berikut ini beberapa penyebab menstruasi tidak teratur, seperti dilansir dari Medical News Today.

Baca juga: Berapa Lama Normalnya Wanita Mengalami Menstruasi?

1. Kehamilan

Kehamilan menyebabkan seseorang berhenti menstruasi.

Menstruasi yang terlewat atau bercak alih-alih menstruasi bisa menjadi tanda paling awal.

Tanda - tanda awal kehamilan lainnya mungkin termasuk:

  • mual di pagi hari
  • mual
  • kepekaan terhadap bau
  • payudara kesemutan atau nyeri tekan
  • kelelahan

Jika menstruasi seseorang terlambat, ia bisa melakukan tes kehamilan yang dijual bebas atau meminta tes dari dokter.

Jika hasil tes yang dibeli di toko positif, konsultasikan dengan profesional kesehatan tentang langkah selanjutnya.

 

2. Kontrol kelahiran hormonal

Kontrol kelahiran hormonal bekerja dengan menekan ovulasi.

Ini berarti bahwa seseorang tidak memiliki siklus menstruasi yang benar.

Namun, orang yang menggunakan pil KB hormonal, patch, implan, dan alat kontrasepsi dalam rahim, yang disebut IUD, masih bisa mengalami pendarahan vagina.

Pendarahan ini dapat terjadi kira-kira sebulan sekali, seperti menstruasi biasa.

Beberapa orang mengalami bercak, pendarahan tidak teratur, pendarahan ringan, atau pendarahan yang lebih berat setelah mereka memulai bentuk pengendalian kelahiran ini.

Beberapa orang lainnya, pendarahan berhenti sepenuhnya.

Pendarahan tidak teratur karena kontrasepsi biasanya tidak berbahaya, tetapi jika seseorang mengalami keraguan, bisa priksakan kondisi ke dokter.

Baca juga: Menorrhagia (Pendarahan Menstruasi Berat)

3. Menyusui

Prolaktin adalah hormon yang berperan dalam produksi ASI.

Hormon ini juga dapat menekan ovulasi, terutama pada orang yang secara eksklusif dan sering menyusui selama bulan-bulan pertama kehidupan bayi.

Dengan demikian, ia mungkin tidak mendapatkan menstruasi selama waktu tersebut.

Dokter menyebut kondisi ini sebagai amenore laktasi.

Hal ini tidak berbahaya.

Menstruasi biasanya kembali normal segera setelah seseorang mulai jarang menyusui atau ketika mereka berhenti menyusui.

4. Perimenopause

Perimenopause adalah tahap pertama menopause, dan itu dimulai 4-8 tahun sebelum menopause dimulai, biasanya ketika seseorang berusia 40-an.

Selama perimenopause, siklus menstruasi bisa lebih panjang atau lebih pendek di berbagai titik.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau