Ini berarti bahwa seseorang tidak memiliki siklus menstruasi yang benar.
Namun, orang yang menggunakan pil KB hormonal, patch, implan, dan alat kontrasepsi dalam rahim, yang disebut IUD, masih bisa mengalami pendarahan vagina.
Pendarahan ini dapat terjadi kira-kira sebulan sekali, seperti menstruasi biasa.
Beberapa orang mengalami bercak, pendarahan tidak teratur, pendarahan ringan, atau pendarahan yang lebih berat setelah mereka memulai bentuk pengendalian kelahiran ini.
Beberapa orang lainnya, pendarahan berhenti sepenuhnya.
Pendarahan tidak teratur karena kontrasepsi biasanya tidak berbahaya, tetapi jika seseorang mengalami keraguan, bisa priksakan kondisi ke dokter.
Baca juga: Menorrhagia (Pendarahan Menstruasi Berat)
Prolaktin adalah hormon yang berperan dalam produksi ASI.
Hormon ini juga dapat menekan ovulasi, terutama pada orang yang secara eksklusif dan sering menyusui selama bulan-bulan pertama kehidupan bayi.
Dengan demikian, ia mungkin tidak mendapatkan menstruasi selama waktu tersebut.
Dokter menyebut kondisi ini sebagai amenore laktasi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.